Muhammadiyah dan NU Berbeda Pandangan dalam Penetapan 1 Ramadhan, Apa Sebabnya?

31 Maret 2022, 16:30 WIB
NU dan Muhammadiyah berbeda dalam penetapan 1 Ramadhan. Apa sebabnya? /Muhammadiyah.or.id/

Pedoman Tangerang - Perbedaan pendapat antar Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah dalam penetapan 1 Ramadhan yang menjadi pemula ibadah Puasa sudah sering terjadi.

Meskipun beberapa waktu belakangan, Muhammadiyah dan NU sepakat dalam penetapan 1 Ramadhan dan 1 Syawal, namun tahun ini perbedaan kembali terjadi.

Menurut penelusuran Pedoman Tangerang, hal ini disebabkan karena NU dan Muhammadiyah memiliki metode yang berbeda dalam menetapkan 1 Ramadhan dan 1 Syawal.

Baca Juga: Gratis 10 Link Twibbon Ramadhan 2022, Cocok untuk Foto Profil WA, FB, dan Instagram

NU menggunakan metode Rukyat (pengamatan langsung) hilal atau anak bulan yang menjadi tanda pergantian bulan.

Sedangkan Muhammadiyah menggunakan metode hisab atau perhitungan matematis sebagaimana dalam menetapkan kalender tahunan.

NU meyakini bahwa metode rukyat merupakan metode yang digunakan oleh para sahabat, tabi'in dan Imam Madzhab dalam menetapkan 1 Ramadhan.

Baca Juga: Jadwal Puasa Ramadhan 1443 Hijriah Menurut NU? Kapan Sidang Isbat Digelar

Ada nash Al-Quran yang dapat dipahami sebagai perintah rukyat, yaitu QS. Al-Baqarah ayat 185 tentang perintah berpuasa Ramadan dan QS. Al-Baqarah ayat 189 tentang penciptaan ahillah. 

Sedangkan Muhammadiyah yang menggunakan metode hisab atau matematis berdasarkan pada premis bahwa perhitungan astronomis bersifat pasti dan tetap. 

Ini sesuai dengan Al-Quran dalam Surat Ar-Rahman ayat 5 yang pada intinya menjelaskan bahwa matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan.

Baca Juga: Lakukan Hubungan Suami Istri Pada Saat Pandemi, Bagaimana Sebaiknya?

Kemudian QS Yunus ayat 5 yang artinya, “Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan Bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan Bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu).”

Meski berbeda, antara satu dengan lainnya tak perlu dipertentangkan karena masing-masing memiliki dasar syariat yang kuat. 

NU dan Muhammadiyah sama-sama berlandaskan pada dalil yang kuat dalam menetapkan metode mereka.***

Editor: R. Adi Surya

Tags

Terkini

Terpopuler