Network
Pedoman Tangerang - Nasi tumpeng sering dijadikan sebagai hidangan yang khas ketika hari atau acara yang spesial dan penting, sepertinya telah menjadi budaya untuk masyarakat Indonesia.
Salah satunya menjadi makanan yang ikonik ketika perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia. Pada acara malam tirakatan, makanan yang berbentuk kerucut ini sering disajikan sebagai hidangan utama.
Namun bukan hanya semata dijadikan menu hidangan, ternyata nasi tumpeng memiliki filosofi. Berikut penjelasan dari filosofi tumpeng dilansir dari antara:
Baca Juga: Game Minecraft Akhirnya Akan Menerima Sistem Arkeologi Baru Dalam Pembaruan 1.20
Filosofi Tumpeng
Nama 'tumpeng' berasal dari akronim dalam kalimat Jawa, yaitu "yen metu kudu mempeng," makna dalam bahasa Indonesia adalah "jika hendak keluar, maka harus bersungguh-sungguh."
Maksudnya yaitu ketika melaksanakan suatu hal seharusnya dilaksanakan dengan penuh dedikasi dan usaha.
Kemudian pada bagian atas kerucut nasi tumpeng menunjukan konsep ketuhanan. Puncak pada nasi tumpeng menjadi simbol harapan bagi manusia supaya memiliki kehidupan yang lebih baik.
Baca Juga: Viral Dentuman Suara Misterius dari Dalam Tanah Gegerkan Warga Sumenep Madura, Pertanda Apa?
