Network
Di wilayah asing, pemain memutuskan bahwa yang terbaik adalah menyembunyikan penampilannya dengan tidak pernah melepas helmnya dan mencari penghuninya.
Dia memata-matai sekelompok bandit yang menyerang kelompok di kejauhan dan beraksi setelah melihat bandit akan memperkosa dua wanita, membunuh para pria.
Para wanita memperkenalkan diri mereka sebagai Lauren, seorang wanita bangsawan, dan Rita Farren, pembantunya.
Menggunakan nama permainannya, ksatria itu memperkenalkan dirinya sebagai Arc dan setuju untuk mengawal kedua wanita itu ke kota Luvierte.
Meskipun dia menolak hadiah (untuk menghindari pertemuan dengan ayah Lauren, ViscountBuckle du Luvierte, karena akan menyebabkan komplikasi jika bangsawan meminta untuk melihat wajahnya), Rita memberinya paspor tembaga untuk memudahkannya melewati kota mana pun di wilayah itu.
Saat mengirim sekelompok bandit menggunakan gua sebagai tempat persembunyian mereka yang telah menyerangnya di dekat kota Diento, ia menemukan seekor rubah ekor kapas berbulu hijau yang terluka ( "ventu vulpis" ) ditahan di dalam sangkar.
Membebaskan makhluk itu, dia menyembuhkan lukanya dengan sihir dan berteman dengannya. Rubah menunjukkan bahwa ia ingin bepergian dengan dia, dan dia menamainya "Ponta".
Kemudian, Arc bertemu elf laki-laki di luar Diento dan belajar darinya tentang perdagangan manusia dalam menangkap dan memperbudak elf.
Elf terkejut bahwa Ponta (yang dia sebut sebagai "makhluk roh") begitu melekat pada Arc dan Arc tampaknya tidak berbagi ketakutan dan prasangka terhadap elf yang tampaknya dimiliki sebagian besar manusia di dunia ini.
Beberapa waktu kemudian, Arc tersandung di dua tentara elf, satu laki-laki dan satu perempuan, melawan sekelompok budak manusia; ketika pemimpin mereka menggunakan anak-anak elf yang ditangkap sebagai sandera, elf perempuan tampaknya siap untuk menyerah ketika Arc campur tangan dan membantu elf memusnahkan para budak.
