Network
Pedoman Tangerang - Kasus kematian Brigadir J alias Nopryansyah Yosua Hutabarat menjadi perbincangan publik dalam beberapa waktu belakangan.
Publik bertanya-tanya tentang apa yang sebenarnya terjadi dan menyebut menemukan banyak yang janggal dari kasus tersebut.
Kejanggalan tewasnya Brigadir J itu pun turut ditanggapi oleh Paranormal, Samijan atau akrab disapa Mbah Mijan.
Pada postingan awalnya, Mbah Mijan mencari respons publik apakah dia mesti turun gunung bantu membongkar kasus ini.
Baca Juga: Rapat Evaluasi Kasus Penembakan Brigadir J Batal, Polisi Sedikit Bicara, Kenapa?
"Dor! Apakah kali ii saya haus turun tangan?" cuit Mbah Mijan melalui akun Twitternya @mbah_mijan.
Mbah Mijan dalam cuitan lainnya menyinggung soal CCTV di sekitar lokasi baku tembak kok mati kebetulan gitu ya.
"Kan, Mbah bilang juga apa! Udeh Baca update Guys? Menurut security, CCTV di lokasi kejadian banyak yang rusak karena tersambar petir. Jadi Mbah kawal kagak neh?" tulis Mbak Mijan melanjutkan.
Untuk diketahui, kejanggalan baku tembak ajudan Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo terus menyeruak dibarengi asumsi liar.
Terbaru adalah kepemilikan senjata api Bharada E yang dalam aturan bahwa polisi golongan tamtam tak dibolehkan memegang atau memiliki senjata api.
Baca Juga: Rara Pawang Hujan Ngaku Komunikasi dengan Arwah Brigadir J, Aku Merinding Melihat...
Polisi golongan tamtama baru boleh memegang senjata, jika melakukan pengamanan tertentu.
Itupun senjata yang digunakan adalah senjata laras panjang, bukan laras pendek atau pistol.
Aturan itu tertuang jelas dalam Perkap Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penggunaan Kekuatan Dalam Tindakan Kepolisian.***
