Network
Pedoman Tangerang - Banyak pihak yang masih mempertanyakan dan tidak percaya terkait KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur atas karomah yang dimilikinya.
Tidak sedikit pula yang mempercayai dan membenarkan apa adanya atas kerjadian terkait karomah almarhum Gus Dur.
Karomah itu sendiri ialah kejadian di luar kebiasaan tabiat manusia pada umumnya.
Allah SWT memberikan karomah kepada hambanya menjadi kekasihnya atas apa yang telah dilakukan semasa hidupnya.
Biasanya, karomah ini dimiliki oleh hamba Allah SWT yang soleh dan solehah. Mereka yang mempunyai karomah tidak mengakui bahwa dirinya memiliki karomah atau kelebihan.
Baca Juga: Link Twibbon Lebaran Haji 2022, Banyak Poster Keren Bagikan Nih
"Karomah biasanya diberikan Allah kepada hamba-hambanya yang benar-benar beriman serta bertakwa atau yang sering disebut Wali Allah," ujar Syekh Kholilul Islam Ibnu Taimiyah dalam Syarah al-aqidah Al wasithiyah halaman 207.
Namun, tidak semua kejadian diluar kebiasaan manusia itu dapat disebut sebagai karomah.
"Ada tiga macam atau tingkatan keistimewaan yang diberikan Allah subhanahu Wa Ta'Ala kepada para hamba-hambanya yang Saleh," ujar Syekh Abdul Aziz bin Nasirllah dalam kitab dan rihatusaniyah halaman 312 sampai 313.
"Tiga hal itu mukjizat yang diberikan kepada Rasul dan nabinya. Kemudian karomah yang diberikan kepada Wali Allah, dan terakhir adalah sihir yang berupa tipuan setan yang dimiliki wali-wali setan," tambah Syekh Abdul Aziz.
"Tingkat keimanan dan ketakwaan pada masing-masing manusialah yang akhirnya menjadi tolak ukur. Apakah ia memiliki ilmu karomah atau sihir dan tipu daya setan," lanjut Syekh Abdul Aziz menegaskan.
Sebelum mengklaim bahwa manusia tersebut memiliki karomah, harus dilihat terlebih dahulu tingkat keimanan dan ketakwaan yang dimilikinya. Bisa saja yang dimiliknya bukan karomah, melainkan sihir atau tipu daya setan.
Kembali lagi kepada fakta yang dimiliki oleh almarhum Gus Dur yang diyakini sebagai hamba soleh menjadi seorang wali Allah diutus untuk turun ke bumi.
Makan Gus Dur di ponpes Tebu Ireng longsor kedalam, dimana sebelumnya terjadi hujan yang sangat deras di Jombang.
Namun, sangat diherankan bahwa jasad Gus Dur masih utuh, bahkan kain kafannya pun masih nampak putih dan bersih.
Namun, kejadian ini pernah terjadi sebelumnya. Zainul salah satu petugas keamanan Pondok mengatakan bahwasanya makam Gus Dur juga pernah ambles ketika sedang tingginya pengunjung.
Hujan deras itu terus mengguyur kota tersebut sehingga membuat penghuni tebu ireng kelimpungan karena amblesnya makam Gus Dur.
Masyarakat pun beramai-ramai kejadian itu karena amblesnya makam Gus Dur membuat lubang dan menampakkan kain kafannnya.
Dari situlah terlihat jelas bahwa kain kafan Gus Dur masih utuh, bersih, putih, bahkan wangi.
Itulah kemuliaan yang dimiliki oleh Presiden ke-4 Indonesia yaitu KH Abdurrahman Wahid atau sering disapa Gus Dur.***
