Ngeri! Rusun Terbengkalai 15 Tahun Jadi Lokasi Syuting Pengabdi Setan 2: The Communion? Ternyata Ini Alasannya

- 22 Juni 2022, 16:30 WIB
Ngeri! Rusun Terbengkalai 15 Tahun Jadi Lokasi Syuting Pengabdi Setan 2: The Communion? Ternyata Ini Alasannya
Ngeri! Rusun Terbengkalai 15 Tahun Jadi Lokasi Syuting Pengabdi Setan 2: The Communion? Ternyata Ini Alasannya /dok tangkapan layar Instagram @rapifilms

Pedoman Tangerang - Lokasi syuting Pengabdi Setan 2: The Communion berlokasi disebuah rusun terbengkalai selama 15 tahun. Sutradaranya, Joko Anwar memilih lokasi tersebut karena ingin menampilkan sesuatu yang berbeda.

Joko Anwar memilih rusun tersebut karena dirinya ingin menampilkan suasana mencekam pada sekuel film keduanya, tentu saja berbeda dengan film pengabdian setan pertama.

Film Pengabdi Setan 2: The Communion akan tayang serentak di bioskop pada Kamis, 4 Agustus 2022. Namun, sebelum itu penonton digiring dengan trailer yang sudah dihadirkan sehingga dapat melihat rusun yang seperti apa.

Baca Juga: Link Nonton The Summer I Turned Pretty Kualitas HD, Lengkap Daftar Pemain

Baca Juga: Link Nonton Film Pertaruhan The Series Episode 1-4 Kualitas HD, Lengkap dengan Daftar Pemain

Sang sutradara memilih latar tempat disebuah rusun karena dirinya ingin memberikan pengalaman yang berbeda bagi penonton.

"Film ini dibuat untuk dinikmati di sinema, tidak cuma seram tapi kami ingin buat pengalaman yang menyenangkan, seru, menegangkan dan menjadi sesuatu yang bisa dinikmati semua orang," ujar Joko Anwar.

Dalam trailernya pun juga dipilih beberapa adegan yang memang sangat merepresentasikan film.

"Tujuan trailer adalah untuk merepresentasikan film agar tidak melenceng, agar tidak menipu penonton, sehingga ekspektasinya sesuai dengan penonton," ungkap sang sutradara, Joko Anwar.

Seperti yang sudah diperlihatkan pada trailernya, latar tempat utama dari film Pengabdi Setan 2: The Communion yaitu rusun yang sudah terbengkalai sejak 15 tahun lamanya, tentu saja sangat menyeramkan, lawas, dan mencekam.

Dengan kondisinya yang cukup terbengkalai dan angker, menjadi nilai plus untuk mendukung kondisi dan suasana dari film tersebut.

"Kami ingin meng-capture Jakarta di era tahun '85, ingin mengajak penonton masuk ke rumah susun, karakter, dan konflik yang terjadi,” ucap Joko Anwar.

Film ini juga akan memberikan kesan menakutkan yang berlebih akan ruang sempit atau tertutup.

"Kami juga ingin meng-capture perasaan claustrophobia (phobia ruang sempit atau tertutup), dread, di dalam film ini, pemilihan adegan-adegan diharapkan bisa merefleksikan filmnya nanti di bioskop," ujar Joko Anwar.

Dengan begitu, film ini akan menghadirkan sensasi yang berbeda bagi penonton. Jadi, jangan lewatkan filmnya untuk merasakan sensasinya.***

Editor: Bustamil Arifin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah