Network
Pedoman Tangerang - Istilah Nurul Hidayah baru-baru ini viral di TikTok setelah sering muncul konten tentang perempuan yang disebut 'Nurul Hidayah'.
Tak sedikit warganet yang mengaku jika konten tentang 'Nurul Hidayah' merupakan konten yang merekam aksi seorang perempuan.
Hal ini membuat link Nurul Hidayah zip kini justru menjadi buruan warganet.
Baca Juga: Sinopsis Drakor The Killer's Shopping List Eps 1 Sub Indo: Tayang Di tvN dan Netflix
Berdasarkan penuturan warganet di kolom komentar beberapa konten yang muncul di beranda alias For Your Page (FYP) TikTok, video tentang Nurul Hidayah merupakan video lawas.
Video tentang Nurul Hidayah sempat viral dan membuat geger warganet di berbagai media sosial, baik TikTok hingga Twitter.
Konten video yang merekam aksi tak senonoh seorang perempuan disebut Nurul Hidayah tersebut muncul pada Maret 2020 lalu.
Awalnya, akun diduga milik Nurul Hidayah mengunggah konten video yang merekam dirinya sendiri.
Menurut komentar warganet, tak hanya video berisi konten tak senonoh namun juga terdapat beberapa foto.
Setelah konten yang diduga milik Nurul Hidayah tersebut viral, sosok perempuan tersebut mengunggah permintaan maaf.
Permintaan maaf ini tidak hanya ditujukan kepada warganet, namun khusus kepada sang ibu.
"Maafin anakmu ini ya bunda sudah mempermalukanmu di depan umum," narasi dalam unggahan akun milik Nurul Hidayah.
"Aku janji gak akan mengulangi hal bodoh kaya gitu lagi," imbuhnya.
Meskipun video tersebut sudah cukup lama, namun belum diketahui mengapa beberapa akun TikTok kembali mengunggah konten tentang Nurul Hidayah.
Hingga akhirnya, link Nurul Hidayah zip kembali menjadi buruan warganet.
Sebagai informasi, warganet diimbau untuk tidak asal mengakses link terkait Nurul Hidayah.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, link yang tersebar di media sosial bisa saja mengandung link phishing.
Link phishing sendiri merupakan alamat situs yang dapat menggiring warganet untuk kepentingan oknum.
Tentu, link phishing bisa menjadi berbahaya karena digunakan sebagai modus penipuan melalui teknologi informasi (TI).
Dengan demikian, warganet diimbau untuk tetap waspada dan tidak tergiur dengan link yang tersebar.***
