Ramadhan Berkah Kultum 'Melatih Kedewasaan Melalui Berpuasa'

17 Maret 2023, 19:30 WIB
Ilustrasi. Ramadhan Berkah Kultum 'Melatih Kedewasaan Melalui Berpuasa' /Pexels / Cip.

Pedoman Tangerang - Ramadhan berkah, berikut ini adalah bacaan kultum (kuliah tujuh menit) yang berjudul "Melatih Kedewasaan Melalui Berpuasa" simak selengkapnya.

Manusia merupakan makhluk yang bertumbuh dan berkembang, baik fisik maupun psikologis.

Semakin bertambah umur manusia biasanya diiringi dengan perubahan bentuk tubuh.

Proses perubahan jasmani ini terjadi hingga mencapai kematangan fisik yang bersifat kuantitatif.

Manusia mengalami perubahan jasmani atau bentuk tubuh berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya.

Hal inilah yang dinamakan dengan pertumbuhan (secara fisik).

Sedangkan perkembangan (secara psikologis) merupakan perubahan individu yang lebih ke arah rohaniah yang menjadi keunikan tersendiri untuk setiap individu.

Perkembangan antara manusia yang satu dengan yang lainnya berbeda dan juga memiliki pola-pola tersendiri yang khas.

Pola-pola ini hanya bisa diamati tanpa bisa diukur.

Salah satu hal yang berkembang dalam hidup manusia yaitu perkembangan kedewasaan.

Kedewasaan adalah masalah universal karena berkaitan dengan bidang yang banyak bersentuhan dengan berbagai masalah kehidupan.

Berbicara masalah kedewasaan, berarti berbicara mempelajari kehidupan diri sendiri dan tentang diri orang lain.

Tetapi tidak mudah menjawab apa arti makna dewasa? Apa konsep kedewasaan? Tetapi begitu mudah orang mengatakan terhadap berbagai persoalan “kegagalan atau ketidaknormalan” dengan ungkapan “dia tidak dewasa”.

Sehingga muncul pemahaman bahwa kedewasaan merupakan “suatu hal yang mudah diucapkan tetapi sulit didefinisikan”.

Karena kedewasaan seseorang tidak selalu ditentukan oleh umur.

Banyak contoh di sekitar kita yang secara umur sudah dapat dikatakan dewasa tetapi secara sikap masih seperti anak-anak.

Tetapi sikap dewasa itu sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam menghadapi berbagai persoalan kehidupan.

Sehingga sikap dewasa perlu dilatih seiring bertambahnya umur.

Salah satu upaya untuk melatih kedewasaan adalah dengan berpuasa, terutama puasa dibulan Ramadhan.

Mengapa demikian? mari kita pahamai bersamasama tentang makna berpuasa untuk melatih kedewasaan diri.

Di dalam Islam, kedewasaan itu diukur dari satu parameter yaitu baligh.

Apabila seseorang sudah baligh sudah dipastikan seseorang tersebut boleh diklasifikasikan sebagai seseorang yang telah dewasa.

Bentuk kedewasaan ini dinilai dari kematangan berfikir dan sikap menerima tanggung jawab.

Berkaitan dengan puasa, seseorang yang sudah baligh yang mampu berfikir secara matang dan bertanggung jawab tentang perintah berpuasa dibulan Ramadhan, tentunya dia akan menjalankan ibadah puasa dengan sebaik-baiknya.

Ada juga seseorang yang sudah baligh tetapi tidak menjalankan puasa di bulan Ramadhan atau menjalankan puasa tetapi tidak memahami makna puasa, sehingga dia hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja.

Puasa secara bahasa memiliki makna menahan atau al-imsaak.

Prosedur ibadah puasa itu menahan diri dari makan, minum, berhubungan suami isteri, dan perihal yang membatalkannya sejak terbit fajar sampai terbenamnya matahari.

Sikap “menahan” inilah yang dapat melatih manusia untuk meningkatkan kedewasaan diri.

Kenapa? Pada dasarnya manusia “berfikir” memiliki hak untuk melakukan apapun baik positif maupun negatif termasuk yang membatalkan puasa.

Tetapi dibulan Ramadhan, seseorang yang sudah baligh harus “bersikap” menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa.

Dia harus berfikir dan bertanggung jawab menjadi seorang manusia baligh yang memiliki kewajiban berpuasa.

Berbeda dengan anak-anak yang masih bisa berfikir bebas untuk melakukan apapun.

Keseimbangan pemikiran dan sikap tanggung jawab dalam menjalankan puasa inilah yang dapat melatih kedewasaan Substansi menahan diri ini cakupannya sangat spesifik yang perlu diperhatikan oleh yang berpuasa.

Menahan diri itu dibutuhkan oleh setiap orang untuk melatih kedewasaan, tidak mengenal jenis kelamin, strata sosial, baik laki-laki atau perempuan, kaya atau miskin, komunitas modern atau primitif, perseorangan ataupun kelompok memerlukan sikap untuk menahan diri.

Salah satu permasalahan yang memerlukan sikap dewasa pada bulan Ramadhan di antaranya yaitu permasalahan menentukan awal dan akhir Ramadhan dan menentukan 1 Syawal.

Kedewasaan dalam mensikapi permasalahan tersebut perlu dibudayakan.

Sebab hal ini hanya ranah khilafiyah dan tidak perlu diperdebatkan lagi.

Semuanya sudah memiliki dasar yang jelas, tidak perlu mencari siapa yang paling benar ataupun sebaliknya.

Karena sebetulnya yang salah adalah yang tidak menjalankan puasa.

Orang yang mengaku beriman, tetapi tidak berpuasa (tanpa sebab udzur), berarti perlu dipertanyakan keimanannya dan dia belum sepenuhnya dewasa.

Dan boleh jadi, keIslamannya baru sampai kelas syahadat.

Seperti halnya anak-anak yang masih bisa berfikir bebas untuk melakukan apapun.

Ramadhan merupakan bulan yang paling ampuh dan tepat, selain untuk menyucikan diri (tazkiyah an-nafs) juga untuk melatih kedewasaan diri dalam berfikir maupun bertindak.

Karena dengan berpuasa kita dituntut untuk menjaga diri dari sifat-sifat hewani dan mengumbar nafsu yang tidak dapat melatih kedewasaan diri.

Sifat-sifat tersebut dapat dikendalikan dan diminalisir dengan sikap yang dewasa.

Demikianlah bacaan kultum (kuliah tujuh menit) yang berjudul "Melatih Kedewasaan Melalui Berpuasa" dibuat oleh Zain Musyrifin, jangan lupa share ya.***

Editor: Bustamil Arifin

Tags

Terkini

Terpopuler