Ramai Disorot, Sutradara KKN di Desa Penari Buka Suara Soal Honor Figuran Hantu Rp75 Ribu: Tak Segitu

21 Mei 2022, 05:00 WIB
Kolase foto sutradara film KKN di Desa Penari, Awi Suryadi, dan salah satu figuran hantu. /Foto: Diolah dari Google

Pedoman Tangerang - Sutradara film horor KKN di Desa Penari, Awi Suryadi, akhirnya buka suara perihal honor figuran para hantu dan aturan make-up selama syuting yang belakangan ramai disorot.

Awi meluruskan bahwa terkait aturan make-up yang tak boleh dihapus selama 24 jam selama syuting film KKN di Desa Penari itu tidaklah benar.

Awi juga menyebutkan soal berapa lama waktu yang dibutuhkan saat syuting terakhir KKN di Desa Penari, yakni tak sampai 24 jam. Jadi, katanya, tak mungkin jika para figuran hantu harus memakai make-up sehari semalam.

“Intinya adalah tidak betul kalau dia tak boleh menghapus make-up selama 24 jam. Saya inget itu adalah syuting terakhir call crew dari jam 10 pagi dan selesai 10 jam, jadi tidak mungkin 24 jam,” ucap Awi Suryadi melalui streaming acara FFWI via zoom dikutip Sabtu, 21 Mei 2022.

Baca Juga: Yusuf Mansur Akui Ketemu Nabi, Respons Netizen Bikin Ngakak Sekaligus Merinding: Itu Arwah Orang...

Kemudian, Awi juga menanggapi perihal honor para figuran hantu KKN di Desa Penari yang tengah ramai disorot. Sebagai sutradara, ia mengaku tidak mengetahui secara detail nominal yang harus dikeluarkan untuk membayar para pemeran.

Namun, setelah dikonfirmasi ke bagian casting, Awi mengungkapkan kalau pengeluaran dari pihak mereka tidak benar hanya Rp75 ribu.

Kendati demikian, Awi juga menjelaskan bahwa terdapat aturan yang ditetapkan terkait honor para figuran, seperti potongan ke bagian agensi. Oleh sebab itu, nominal bayaran yang sampai ke tangan mereka adalah hasil dari aturan yang berlaku.

“Mengenai bayaran, saya sebagai sutradara tidak tahu. Saya juga tak tahu bayaran para kru berapa. Cuma saya langsung mengonfirmasi bagian casting, dan mereka mengatakan yang keluar dari kita tak segitu (Rp75 ribu). Tapi mereka juga masuk dalam agensi di sana, jadi kena potong potongan berapa, itu kita gak tau,” jelas Awi.

Baca Juga: Kisah Pilu Pemeran Hantu KKN di Desa Penari, Dibayar Rp75 Ribu hingga Tak Boleh Kedipkan Mata

Untuk diketahui, belum lama ini film horor KKN di Desa Penari kembali menjadi sorotan. Bukan perihal kesuksesaannya karena berhasil meraup 7 juta lebih penonton, melainkan cerita dari salah seorang warga yang mengaku turut direkrut menjadi figuran hantu dengan bayaran Rp75 ribu.

Tak hanya soal bayaran, warga bernama Subardo itu juga curhat soal perjuangannya yang melelahkan. Pasalnya, ia tak boleh mengubah maupun menghapus make-up selama 24 jam selama berperan sebagai hantu dalam film KKN di Desa Penari.

“Saya itu didapuk (diminta) jadi hantu. Selain itu saya juga ikut jaga di sini. Ketika menunggu giliran syuting, saya dan puluhan orang lainnya harus berada di dalam bus dengan AC tetap hidup. Kasihan yang make up-nya separuh wajah, honornya sama tapi lebih susah," ungkap Subardo kepada wartawan belum lama ini.

“Bayangkan mata tak boleh berkedip dalam waktu yang lama. Kami dibayar Rp75 ribu sekali pengambilan gambar,” lanjutnya.***

Editor: Muhammad Alfin

Tags

Terkini

Terpopuler