Gus Baha ke Wakil Ketua MPR: Berpolitik dengan Enjoy, Karena Menyangkut Kemaslahatan Umat

12 Agustus 2021, 21:55 WIB
Wakil MPR Muzani dari Fraksi Gerindra bersilaturahmi kepada Gus Baha /

Pedoman Tangerang - Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani bersilaturahmi ke kediaman Kiai Haji Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang akrab disapa Gus Baha.

Tujuan kedatangannya untuk ngaji kepada Kiai yang kata Muzani begitu dalam penguasaan kitab-kitab klasiknya yang ditulis dari ulama-ulama nusantara.

Gus Baha lebih dulu menyampaiakn pesannya bahwa politik merupakan seni mengelola kepercayaan publik.

Baca Juga: PWI Pusat dan Astra Bahas Masa Depan Media Pasca Digitalisasi Televisi di Era 5G

Dan sekarang produk-produk politik lebih baik dibandingkan dengan zaman dulu (kerajaan). 

Dimana dulu raja-raja saling berperang untuk mendapatkan kekuasan, hingga pertumpahan darah tak terelakan. 

Dewasa ini politik telah berjalan ke arah yang lebih baik. 

Baca Juga: Simak Peraturan Baru Naik KA Jarak Jauh dan Lokal Mulai 13 Agustus, Cek Syaratnya

Misalnya, lepasnya Timor Timor dari Indonesia tidak melalui sebuah peperangan besar, tapi melalui jalan jajak pendapat.

Demikian juga dengan pemilihan bupati, walikota dan gubernur melalui sistem pilkada.

Metode ini dianggap lebih baik dibanding dengan zaman dahulu.

Baca Juga: Lagi Pandemi, Halodoc Buka Loker untuk Lulusan S1 Nih!

Meski begitu Gus Baha menyadari, proses politik yang ada sekarang masih belum ideal. 

"Kalau kita melihat politik sebagai cara atau seni mengelola kekuasaan dengan cara yang lebih enak, lebih beradab. Jadi cara (politik sekarang) itu sudah membaik, dari yang sebelumnya," kata Gus Baha di kediamannya, Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an LP3IA, Rembang, Jawa Tengah pada Selasa,11 Agustus 2021.

"Kan nggak kebayang dulu (misalnya) Timur Leste keluar dari Indonesia (mekanismenya) lewat duel (atau perang). Tapi kan (pada akhirnya) lewat politik, lewat jajak pendapat. Begitu juga pemilihan gubernur dan bupati," imbuh Gus Baha. 

Baca Juga: Masuk Mall Harus Punya Kartu Vaksin, Ganjar Pranowo: Ini tidak Fair..

Sehingga, berpolitik yang dijalankan dewasa ini bisa dijalani dengan rasa enjoy.

Sebab, politik merupakan suatu hal yang substansial, karena berhubungan dengan kemaslahatan umat.

Apabila politik tidak dijalankan dengan amanah, maka yang timbul adalah rasa saling menyalahkan dan curiga.

Baca Juga: Ustadz Abdul Somad Jelaskan Hukum dan Asal Mula Pelakor, Ternyata Ulah Senior

Hal itu berimplikasi pada keterpurukan suatu bangsa.

Ini penting agar kita tidak menjadi bangsa yang hanya bisa saling menyalahkan.

"Jadi politik itu kembali ke kemaslahatan publik. Istilahnya kamu punya kamar seribu, yang  dipakai tidur cuma satu kamar. Kalau punya beras satu ton, yang kamu makan hanya satu liter. Artinya apa, artinya kebutuhannya adalah sama-sama satu piring. Karena kalau proses politik itu tidak dianggap lebih baik atau membaik (sekarang ini), semua orang akan merasa salah terus dan akan saling menyalahkan. Jadi bangsa yang nggak punya ide untuk bikin rumus-rumus (kebijakan yang lebih) baik," papar Gus Baha. 

Baca Juga: Heboh! Pulau Komodo Kebakaran hingga Disorot Media Asing

Merespons hal itu, Ahmad Muzani yang juga Sekjen Gerindra ini mengatakan, meski tidak mudah Partai Gerindra berkomitmen untuk menjalankan politik yang ideal sesuai pesan Gus Baha.

Ia pun mengapresiasi pemikiran Gus Baha sebagai seorang ulama yang memiliki pandangan positif terhadap proses politik yang ada di Indonesia. 

"Pesan Gus sangat baik, itu memberikan pencerahan kepada kita semua. Sehingga dalam berpolitik, orang-orang yang terlibat di dalamnya menekankan pada prinsip bahwa politik adalah seni untuk memperjuangkan kepentingan rakyat. Sehingga prosesnya semua menjadi enjoy. Kami juga ingin menjalani amanat politik dengan enjoy, serius juga amanah, supaya sampai pada tujuan yaitu kemaslahatan rakyat," ujar Muzani.***

Editor: R. Adi Surya

Tags

Terkini

Terpopuler