Kenang Perjalanan Hidup Bung Karno di Bulan Juni, Tokoh Proklamator Kemerdekaan

- 3 Juni 2022, 17:45 WIB
Kenang Perjalanan Hidup Bung Karno di Bulan Juni, Tokoh Proklamator Kemerdekaan
Kenang Perjalanan Hidup Bung Karno di Bulan Juni, Tokoh Proklamator Kemerdekaan /Canva

Pedoman Tangerang - Tanggal 1 Juni sebagai kelahiran Pancasila kemarin, selain itu juga peringatan hari sejarah tokoh Proklamator lahir.

Bung Karno atau Soekarno Hatta lahir pada 6 Juni 1901 sebagai presiden RI pertama dan pada 21 Juni 1970 beliau wafat.

Pemerintah Provinsi Bali atau Perpustakaan Proklamator Bung Karno yang berlokasi di Kota Blitar, Jawa Timur, adalah beberapa contoh instansi yang biasa memperingatinya.

Alasan mengapa bulan Juni diperingati sebagai Bulan Bung Karno, pernah dikemukakan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto. Bulan Juni mengandung tanggal-tanggal penting yang berkaitan dengan hidup sang Proklamator itu.

 

Biografi Singkat Bung Karno

Tempat kelahiran Soekarno sebetulnya sudah lama menjadi kontroversi. Berdasarkan resensi atas terbitnya autobiografi Sukarno: An Autobiography (As Told to Cindy Adams), Paul van 't Veer sudah menyorot mengenai hal ini.

Dikatakan olehnya, kesimpangsiuran ini ditemukan dalam berbagai biografi resmi mengenai Bung Karno. Masa belia Soekarno tidak cukup diketahui.

Biografi-biografi resmi yang ada di Indonesia mengandung data bertentangan perihal tempat lahir, masa sekolah, maupun ayahandanya.

Berdasarkan sumber Het Vrije Volk (Sabtu 4 Desember 1965), disebutkan versi di mana Soekarno lahir di Surabaya pada 6 Juni 1901 dan merupakan anak seorang guru desa bernama Soekemi Sosrodihardjo serta menyandang gelar bangsawan Raden.

Sebaliknya, sebelumnya kerap juga diceritakan Bung Karno lahir di Blitar. Salah satu contoh yang menyebutkan demikian adalah laman Tropenmuseum.

Presiden RI pertama itu pertama kali menempuh pendidikan di Tulungagung, sebelum dipindahkan ke Mojokerto ikut orang tuanya. Semula, dia belajar di Eerste Inlandse School dan kemudian pindah ke Europeesche Lagere School (ELS) bulan Juni 1911.

Tahun 1915, dia tamat dari ELS dan melanjutkan ke Hogere Burger School (HBS) di Surabaya. Setelah lulus dari HBS, dia melanjutkan ke Technische Hoogeschool te Bandoeng (kini ITB) dan mengambil jurusan Teknik sipil. Soekarno lulus tahun 1926.

Nama Soekarno mulai dikenal saat dia menjadi bagian dari Jong Java cabang Surabaya, tahun 1915. Tahun 1926, dia membentuk Algemeene Studie Club (ASC) di Bandung.

Organisasi ASC adalah bibit dari Partai Nasional Indonesia (PNI) yang didirikan tahun 1927. Kendati begitu, aktivitasnya dalam PNI menyebabkan dia ditangkap Belanda tanggal 29 Desember 1929 di Yogyakarta dan dibebaskan 31 Desember 1931.

Berbagai aktivitas politiknya juga mengakibatkan Soekarno diasingkan beberapa kali. Bulan Agustus 1933, dia ditangkap lalu diasingkan ke Flores. Kemudian, pada 1938 sampai 1942 dia diasingkan ke Bengkulu.

Bung Karno kembali dari pengasingan saat awal penjajahan Jepang. Setelah itu, dia langsung aktif dalam berbagai usaha perjuangan dan persiapan kemerdekaan Indonesia.

Demikian ulasan biografi Bung Karno sebagai presiden pertama Republik Indonesia.***

 

Editor: R. Adi Surya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x