2 Lokasi Tragedi 30 September 1965 Sandang Nama Museum Sasmitaloka, Begini Alasannya

- 30 September 2021, 22:47 WIB
Ilustrasi Museum Sasmitaloka
Ilustrasi Museum Sasmitaloka /Miftah's TV,/Miftah's TV

Pedoman Tangerang  – Dua rumah yang menjadi lokasi terjadinya tragedi 30 September 1965 menyandang museum Sasmitaloka. Rumah tersebut adalah milik dua jenderal, Ahmad Yani dan Abdul Haris Nasution.

Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani menjadi korban terbunuhnya peristiwa Gerakan 30 September 1965 oleh Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI).

Sejarah mencatat, salah satu Pahlawan Revolusi itu terbunuh di dalam kediamannya yang terletak di Jalan Lembang No. 58 dan Jalan Latuharhari No.65, Jakarta Pusat.

Baca Juga: DN Aidit Digambarkan Dingin di Film G30S/PKI, Simak Profil, Keluarga, Kiprah hingga Kematian Tragis

Sang jenderal kala itu dipaksa mengikuti kelompok pemberontak, hingga terjadi pertengkaran. Saat Jenderal Ahmad Yani hendak berganti pakaian, rentetan tembakan dari luar menyobek tubuhnya hingga tergeletak di lantai.

Kejadian nahas itu disaksikan oleh seluruh penghuni rumah. Para pemberontak kemudian menyeret tubuh Jenderal Ahmad Yani tanpa perikemanusiaan.

Kediamannya itu kini difungsikan sebagai museum dengan gelar Sasmitaloka. Sebuah patung sebagai simbol sang jenderal berdiri menyambut pengunjung. 

Baca Juga: Mengenang Tanggal 30 September, Tragedi G30S PKI

Isi di dalam rumah pun tertata sebagaimana kali terakhir tragedi itu berlangsung. Bahkan, lubang pintu kaca akibat peluru yang menembus tubuh Jenderal Ahmad Yani masih dapat disaksikan hingga kini.

Museum Sasmitaloka berikutnya merupakan kediaman Jenderal Besar Abdul Haris Nasution. Salah satu taget pemberontakan 30 September 1965 itu berhasil lolos pada malam kejadian.

Halaman:

Editor: Rahman Sugidiyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x