Mengenal Sejarah Perang Patriotik Raya

20 Desember 2021, 17:30 WIB
Sejarah Perang Patriotik Raya /tangkap layar YouTube Military History/

Pedoman Tangerang - Diantara kita mungkin masih asing dengan istilah Perang Patriotik Raya (The Great Patriotic War), sebab Perang Patriotik Raya atau Perang Patriotik Akbar adalah istilah yang digunakan negara-negara bekas Uni Soviet untuk menyebut Perang Dunia II.

Siapapun mengetahui betapa dahsyatnya perang dunia kedua, begitu juga Uni Soviet dan negara satelitnya. Perang ini telah menelan jutaan korban dan milyaran Rubel demi mempertahankan tanah air Soviet dari gempuran tentara Nazi Jerman.

Perang Patriotik Raya berlangsung dari 22 Juni 1941, ketika Jerman menginvasi Rusia hingga 9 Mei 1945 ketika Jerman menyerah tanpa syarat kepada sekutu.

Baca Juga: Inilah 4 Fakta Ricky Zainal Mantan Suami Mommy ASF, Sosok yang Dikaitkan dengan Aris Pemeran Layangan Putus

Hingga hari ini, Perang Patriotik Raya masih diperingati sebagai hari penting bagi negara Rusia, Belarusia, Ukraina dan negara bekas Uni Soviet lainnya.

Perang Patriotik sebenarnya juga dinamakan untuk perang dunia 1, namun Joseph Stalin menegaskan bahwa perang kali ini adalah perang besar (Akbar) karena Nazi Jerman dan ideologi rasisnya sudah mencaplok hampir sebagian Uni Soviet.

Karena itu dalam pidatonya, 3 Juli 1941, Stalin mengajak rakyat Soviet untuk berperang untuk melenyapkan ideologi rasis Nazi. Sehingga perang ini dinamakan perang Patriotik Raya.

Baca Juga: Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional, Risma Ajak Perkokoh Solidaritas Bangsa

Sedangkan pihak Sekutu di Eropa Barat, menyebut Perang Patriotik Raya sebagai Front Timur Perang Dunia II.

 

Mengungguli Siapapun

Uni Soviet adalah negara yang secara langsung dirugikan oleh Nazi Jerman. Mereka telah mencaplok wilayahnya, membunuh rakyatnya dan menjarah harta kekayaan alamnya.

Inilah yang membuat Uni Soviet bangkit dan membakar semangat rakyat untuk melawan Nazi sebagai setan besar.

Meski kemenangan diraih berkat upaya banyak negara, tetapi Uni Soviet lah yang dianggap paling berjasa dan sukses menaklukan tentara Nazi.

Baca Juga: Begini Kronologi Lengkap Viralnya Novel Mommy ASF Layangan Putus, Hingga Ricky Zainal Klarifikasi

Uni Soviet berhasil melenyapkan lebih dari 74 persen tentara Nazi Jerman (Wehrmacht) dalam pertempuran, atau sekitar sepuluh juta tentara dari 13,4 juta tentara.

Saat menganalisis peran pasukan Soviet dalam Perang Dunia II, Presiden AS Franklin D. Roosevelt menyebutkan,

"Saya mungkin sulit melepaskan diri dari fakta sederhana bahwa tentara Rusia membunuh lebih banyak personel Blok Poros dan menghancurkan lebih banyak material Blok Poros dibanding gabungan 25 negara lain."

Tentara Merah mengalahkan dan menangkap 607 divisi musuh sepanjang 1941-1945, jauh lebih banyak dibanding 176 divisi yang dihancurkan oleh pasukan Inggris dan Amerika jika digabungkan.

Baca Juga: Tema Hari Bela Negara 2021: Bela Negaraku, Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh

Jumlah tentara Jerman yang terbunuh dan terluka di Front Timur enam kali lipat dibanding kombinasi di Front Barat dan Teater Mediterania. Rusia tentu bangga atas kemenangan yang mereka raih dan menolak menganggap Perang Patriotik Raya sebagai sekadar salah satu front dalam Perang Dunia II.

Warga Rusia dan "bekas" warga Soviet lain tetap mempertahankan sebutan "Perang Patriotik Raya" karena bagi mereka perang tersebut merupakan pertempuran untuk memerdekakan tanah air mereka, perang untuk meraih eksistensi dasar mereka.

Di bawah rencana Nazi terhadap wilayah Soviet, lebih dari separuh populasi Rusia hendak ditumpas. Namun, Uni Soviet berhasil menggagalkan rencana tersebut.***

Editor: R. Adi Surya

Tags

Terkini

Terpopuler