Meningkatkan Kecepatan Akses Vaksinasi: Perbandingan Antara Indonesia dan India

2 Desember 2021, 10:31 WIB
Ilustrasi: Vaksinasi untuk Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri India Narendra Modi. /Foto: Diolah dari google

Pedoman Tangerang - Pandemi Covid-19 telah mengubah banyak aktivitas kehidupan manusia, termasuk sektor kesehatan. Salah satu intervensi dari pemerintah untuk menanggulangi pandemi Covid-19 adalah vaksinasi.

Setelah mendapatkan vaksinasi, maka tubuh yang terpapar oleh virus tersebut akan siap memusnahkan dan mencegah timbulnya penyakit. Herd immunity terjadi apabila cakupan vaksinasi merata di seluruh wilayah sekitar 67% -80% untuk mengurangi penyebaran penyakit.

Sebagian besar bahan baku vaksin merupakan hasil impor dari negara China dan India yang memiliki angka pandemi Covid-19 terbesar. Pemerintah harus memikirkan strategi lain untuk mengatasi hal ini dan salah satunya adalah meningkatkan dan mengembangkan sektor industri farmasi dalam rangka ketahanan negara.

Baca Juga: Jokowi Kunker ke Kalsel, Resmikan Pabrik dan Sapa Peserta Vaksinasi

Melalui pengembangan produksi vaksin diharapkan dapat mengurangi ketergantungan atas impor sekaligus meningkatkan kesehatan dan ekonomi masyarakat.

Adapun perbedaan vaksinasi di negara Indonesia dengan negara India:

Cakupan Vaksinasi

  1. Pemerintah Indonesia sendiri telah melakukan upaya pemenuhan kebutuhan dari vaksinasi dengan berbagai skema yang dimulai dari Government to Government (G to G) ataupun langsung kepada produsen vaksin.
  2. Di India sendiri secara dramatis meningkat dalam cakupan vaksinasinya, yaitu sekitar 65% dari warga india yang berjumlah 1,4 miliar orang yag sudah menerima vaksinasi. Meskipun laju vaksinasi meningkat tajam, namun mereka masih mengalami kendala pasokan.

Baca Juga: Tinjau Vaksinasi Masal, Bupati Tangerang Pinta Warga Tetap Taati Prokes

 

 

Biaya Vaksin

  1. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dilakukan melalui Vaksinasi Program atau Vaksinasi Gotong Royong dan Penerima Vaksin dalam pelayanan Vaksinasi Program tidak dipungut bayaran/gratis.
  2. Rumah sakit swasta di India telah melakukan vaksinasi Covid-19 pribadi. Pemerintah mengizinkan swasta menggelar vaksin berbayar, namun harganya dibatasi pemerintah. Terdapat kebijakan bahwa warga usia 18 tahun ke atas tetap dapat vaksin gratis.

Baca Juga: Uni Eropa Akan Menghentikan Vaksinasi Covid 19 Mulai Oktober 2021, Cek Faktanya

Terdapat berbagai tantangan dan hambatan dalam pelaksanan vaksinasi Covid-19. Beberapa hambatan dan tantangan yang terjadi adalah mengenai keraguan dan keinginan untuk divaksinasi.

Faktor yang menyebabkan keraguan untuk dilakukan vaksinasi adalah ketidaktahuan terhadap efektivitas dan efek samping dari vaksin Covid-19. Strategi dalam hal ini adalah upaya-upaya yang dilakukan dalam percepatan akses pengobatan terhadap Covid-19 berupa tes Covid-19 dan vakasinasi.

Hambatan besar dan yang utama adalah terkait kapasitas produksi, stok vaksinasi, dan alokasi yang adil bagi seluruh individu. Strategi dalam hal ini adalah membuat prioritas vaksinasi dan mendorong industri farmasi dalam negeri untuk dapat memproduksi vaksin sendiri dengan saling bekerjasasama atau berkolaborasi dengan industri farmasi luar negeri.***

 

*Artikel ini ditulis oleh Patimah Yulianti Hasibuan, Fransiska Natalia Pratama, Mulia Fadhilatul Azizah, Sintia Okta Wiguna, dan Fitria Damayanti.

Kelompok mahasiswi jurusan Peminatan Administrasi Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan.

Editor: Muhammad Alfin

Tags

Terkini

Terpopuler