Network
Pilot Alfa Romeo, Zhou Guanyu, juga tergelincir dan mobilnya berputar di trek. Mereka beruntung masih bisa melanjutkan perjalanan.
Steward mengibarkan red flag pada awal lap ketiga karena situasi sangat berbahaya akibat hujan. Visibilitas terbatas karena semprotan air mobil-mobil. Selain itu, dibutuhkan waktu untuk menyingkirkan mobil Sainz.
Gasly mengomel dan mempertanyakan bagaimana crane yang membersihkan Ferrari F1-75 Sainz ada di trek sementara mobil-mobil masih melaju. Steward akan menginvestigasi insiden yang dialaminya pada lap 2, Tikungan 12.
Race Control memutuskan untuk melanjutkan lomba pada pukul 14.50 waktu setempat dengan sistem rolling start.
Mobil berbaris di belakang Safety Car untuk beberapa lap sebelum akhirnya bendera hijau dikibarkan. Tim diwajibkan memasang ban basah.
Mendekati waktu yang ditentukan, Race Control mengumumkan penundaan start ulang karena hujan masih deras.
Para mekanik yang sudah menyingkirkan tenda pun segera memasang lagi. Pembalap pun keluar dari mobil sembari menunggu.
Sainz mengeluhkan jarak pandang yang rendah dan timbulnya aquaplaning sehingga mustahil mengemudi dalam kondisi buruk. Pembalap Ferrari itu pun tidak terlalu kecewa dengan crash yang dialami.
FIA pun merespons insiden Gasly dengan tuduhan bahwa pembalap yang akan pindah ke Alpine itu mengebut di belakang Safety Car demi mengejar rombongan. Bahkan, mereka mengklaim red flag dikibarkan sebelum pilot Prancis lewat area crash.
Insiden dengan crane di Jepang mengingatkan pada crash yang merenggut nyawa Jules Bianchi tujuh tahun silam.
