Wacana PSSI Bikin Pro Kontra, Pengamat Sepak Bola Geram: Menjilat ludah Sendiri

- 12 Juni 2022, 16:00 WIB
Wacana PSSI Bikin Pro Kontra, Pengamat Sepak Bola Geram: Menjilat ludah Sendiri
Wacana PSSI Bikin Pro Kontra, Pengamat Sepak Bola Geram: Menjilat ludah Sendiri /PSSI

Pedoman Tangerang - Para suporter timnas Indonesia dibuat geram dengan wacana PSSI yang aneh, hal ini menimbulkan pro dan kontra.

Beberapa pengamat bahkan mengatakan keputusan PSSI tersebut tak tepat, dan banyak lontaran kritik di media sosial.

Mayoritas kritik yang dituliskan adalah keinginan mereka untuk melihat STY bertahan di timnas senior.

Baca Juga: Hasil Indonesia Masters 2022: Marcus Kevin Ganda Putra Nomor Satu Dunia Tunduk oleh China

Sebelumnya, PSSI melalui Ketua Umum Mochamad Iriawan membuat pernyataan yang menghebohkan publik sepak bola Tanah Air pada Jumat 10 Juni 2022.

Iriawan menjelaskan bahwa Shin Tae-yong tak akan lagi menangani timnas U23 serta skuad senior dan hanya fokus ke timnas U19.

Federasi dan Exco PSSI menilai bahwa STY keteteran memegang tiga tim. Oleh karena itu, sang pelatih bakal diplot fokus untuk timnas U19.

Terlebih lagi, Garuda Muda akan berjuang di Piala Dunia U20 2023 mendatang.

Mengenai wacana PSSI yang menimbulkan pro kontra, pengamat sepak bola Tanah Air pun ikut mengkritik isu ini. 

Kemudian turut diperbincangkan empat pengamat sepak bola Tanah Air di acara Soccer Time di salah satu stasiun televisi berita nasional pada Jumat 10 Juni 2022 malam WIB.

Mereka adalah Tommy Welly, Anton Sanjoyo, Weshley Hutagalung, dan Gita Suwondo.

Keempat pengamat senior tersebut kompak mengkritik wacana PSSI untuk tugas baru STY.

Bung Towel, sapaan akrab Tommy Welly, bahkan sampai membuat kritik pedas.

Dia menilai PSSI menjilat ludah sendiri karena tidak konsisten untuk memberikan keleluasaan STY menangani timnas.

"Saya tidak setuju karena keputusan ini terkesan banci. Kalau pelatih di mana pun apalagi pelatih sekaliber Shin Tae-yong, yang pernah mencicipi Piala Dunia, parameter gagal dan suksesnya kan harus jelas," ucap Bung Towel.

"Kalau memang dinilai sudah tidak memenuhi target, ya enggak usah ketimbang seperti ini. Poinnya adalah parameternya apa?"

"Kalau dibilang keteteran, bebannya terlalu berat, itu ukurannya apa? Bahwa Shin Tae-yong tidak bisa menangani (3 tim) itu apa?"

"Menurut saya, PSSI menjilat ludah sendiri ketika dulu di awal 2020 dengan bangganya mempublikasikan kepada publik sepak bola Indonesia bahwa mereka memberikan keleluasaan, memberikan kewenangan besar kepada Shin Tae-yong memimpin tiga tim nasional."

"PSSI harus punya basic, harus punya parameter yang jelas, saat menugaskan maupun mengevaluasi. Supaya kesannya enggak banci seperti ini, senior dan U23 ingin dicabut dan U20 tetap diberikan," tandanya.

"Kalau saya berandai-andai menjadi Shin Tae-yong, dengan reputasi yang saya miliki, saya tidak akan mau mengingkari perjanjian awal tiga tim itu," ucap Bung Towel.

"Lalu, tiba-tiba downgrade jadi cuma U20 karena ini menyangkut reputasi," ujarnya menambahkan.

Sementara itu, Anton Sanjoyo menilai wacana tersebut menjadi aneh karena konteksnya menarik jabatan pelatih timnas Indonesia dan U23 dari STY.

"Memang dia kan kontraknya di beberapa tim, antara lain tim U20. Kalau memang diminta konsentrasi dulu ke sana, lalu kemudian timnas senior dikasih ke orang lain dulu, mungkin tidak masalah," tutur Anton Sanjoyo.

"Yang jadi masalah, diminta tidak tangani timnas senior, tapi tangani U20 saja, ini kan persoalannya," lanjut mantan wartawan tersebut.

"Padahal, sebetulnya tujuan akhir dari semua kompetisi dan kegiatan sepak bola kan di tim senior, bukan yang U20 meskipun titelnya Piala Dunia," imbuhnya.

Anton Sanjoyo sendiri tak habis pikir dengan wacana yang dikeluarkan PSSI dan Exco ini.

Dia heran, apakah federasi dan para anggota di dalamnya tidak bisa membedakan mana turnamen yang lebih bergengsi.

"Itu kan (Piala Dunia U20) bukan turnamen elite. Kalau timnas kita bisa masuk ke Piala Asia atau bahkan bisa lebih berprestasi lagi. Menurut saya, itu jauh lebih bergengsi daripada kita hanya sekadar cukup berprestasi di U20," ucapnya.

Menurutnya mengenai ini, bakal menurunkan kapabilitasnya Shin Tae-yong ke U20. Saya enggak habis pikir, orang-orang di Exco ini ngerti enggak sih bahwa ada level-levelnya. Shin Tae-yong ini levelnya sudah level Piala Dunia (senior).***

Editor: Araf Mukhtar

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah