Ini sangat ironis, karena masyarakat Papua hanya jadi penonton, sehingga akan menimbulkan kemarahan dan kekecewaan warga Papua yang mestinya sebagai tuan rumah yang menyelenggarakan even olahraga tersebut.
"Jadi dari segi manfaat PON XX di Papua ini merugikan. Ini kontradiksi. Penyelenggaraan PON XX yang tujuannya untuk mempererat persatuan bangsa, tapi malah jadi petaka karena persaudaraan dan persatuan sesama anak bangsa jadi renggang, terbelah. Warga Papua juga tak diuntungkan, karena hanya jadi penonton," ujar politisi Partai Golkar itu.
Baca Juga: Berkat Baliho, Popularitas Puan Maharani Makin Tinggi
Seperti diketahui, Pekan Olahraga Nasional (PON) merupakan pesta olahraga nasional terbesar di Indonesia yang diselenggarakan empat tahun sekali dan diikuti oleh seluruh provinsi di Tanah Air.
Penyelenggaraan PON berada di bawah naungan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
Ketua PB PON Papua Yunus Wonda menyebut tantangan besar bagi pihaknya adalah pengelolaan semua venue secara berkala dan berkelanjutan setelah PON XX Papua 2021 usai.
Baca Juga: Mantan Napi Jadi Komisaris BUMN, PP HIKMAHBUDHI : Langgar Prinsip Dasar Pemerintahan
"Jangan sampai seluruh venue yang dibangun dengan anggaran besar hanya akan menjadi cerita. Setelah dipakai, tidak berguna lagi," kata Yunus Wonda dalam keterangan resminya, kemarin.
Diketahui bahwa PON XX Papua 2021 akan berlangsung mulai 2 Oktober 2021 hingga 15 Oktober 2021.
Namun situasi pandemi membuat beberapa pihak berharap agar pemerintah menahan diri.***