Sebelum menjadi aktivis HAM, Ibu Sumarsih sempat bekerja sebagai PNS di Sekretariat Jenderal DPR-RI pada tahun 1980-an.
Ibu Sumarsih juga pernah menjadi pengajar di SMP Budi Murni Jakarta Barat, dirinya merupakan anak sulung dari enam bersaudara.
Sumarsih adalah ibu dari Wawan (Bernardinus Realino Norma Irawan) yang merupakan seorang mahasiswa Universitas Atmajaya yang tewas pada trgedi Semanggi I.
Wawan, diketahui menjadi korban penembakan oleh aparat dalam Tragedi Semanggi I, pada Jumat 13 November 1998.
Ketika itu, Wawan sempat memberi kabar kepada ayahnya bahwa dirinya tidak akan pulang kerumah.
Sebab situasi saat itu sangat genting di depan Universitas Atma Jaya, tempat aparat militer mengepung para mahasiswa yang berunjuk rasa.
Di tengah situasi genting pada masa itu, Wawan sempat meminta izin kepada aparat militer untuk menolong temannya.
Ia diberi izin oleh aparat militer untuk menolong salah satu temannya yang menjadi korban penembakan.
Bahkan Wawan hingga mengibarkan bendera putih tanda menyerah, namun aparat militer justru menembakan peluru ke arahnya.