Kasus pembacokan seoalah mengingatkan pada kejadian sebelumnya yang dialami oleh salah seorang perwira TNI oleh prajurit sendiri di Rindam XVIII Kasuari.
Dia adalah seorang Komandan Satuan Pendidioan Sekolah Calon Tamtama (Dansatdik Secata) di Rindam Kasuari.
Awalnya, situasi dimulai dengan ucapan rasis yang menyerang martabat prajurit, memicu ketidaknyamanan hingga komandan mengambil tindakan setelah apel pagi.
Dampaknya, komandan mengalami luka bacok di bagian belakang kepala dengan 12 jahitan.
Demikian ulasan tentang sosok Serda Rio Sufangki.***