Network
Pedoman Tangerang – Insiden bentrokan antara dua kelompok massa di Muntilan, Magelang, yang terjadi pada Minggu, 15 Oktober 2023. Menjadi topik pembicaraan.
Beragam laporan mencuat bahwa kedua kelompok massa diduga memiliki kaitan dengan partai politik, yaitu Gerakan Pemuda Kabah (GPK) yang terafiliasi dengan PPP dan laskar PDIP.
Sejumlah video yang berkaitan dengan insiden bentrokan massa di Muntilan telah dengan cepat menyebar melalui media sosial dan menjadi viral.
Berbagai narasi yang berkembang menjelaskan kronologi kejadian ini dimulai dengan adanya perusakan bendera yang dilakukan oleh salah satu simpatisan, yang kemudian memicu eskalasi konflik di Muntilan.
“Kronologi: Massa PDIP merusak bendera GPK. GPK adalah organisasi sayap PPP yg sudah mendeklarasikan dukungan ke Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sesuai petunjuk ulama,” tulis @Radjahoki_pro dikutip dari X pada hari tersebut.
Baca Juga: CATAT! Segini Nilai Ambang Batas TWK, TIU, dan TKP CPNS 2023
Namun kronologi tersebut berbeda dengan yang disampaikan pihak Polresta Magelang yang tersebar luas melalui pesan singkat.
Disebutkan bahwa bentrok massa di Muntilan merupakan gesekan antara laskar PDIP dengan warga Dusun Kalangan Desa Pabelan, Kecamatan Muntilan.
Polisi tidak menyebut sama sekali soal GPK sebagai pihak yang terlibat dalam insiden bentrok tersebut.
Laporan yang ditujukan kepada Kapolda Jateng tersebut juga menjelaskan kronologi kejadian secara rinci.
Baca Juga: Siapa Monique Rijkers? Ini Agama Aktifitis Pro Israel Lengkap dengan Profil hingga Biodata
Pada Minggu, 15 Oktober 2023, sekira pukul 15.00 WIB di Jalan Raya Magelang-Jogja KM 13 telah terjadi gesekan antara laskar PDIP dengan warga Dusun Kalangan di sekitaran tape ketan Muntilan.
Massa atau laskar PDIP tersebut dalam perjalanan pulang dari acara lomba laskar Banteng Metu Kandang 3 di lapangan Drh Soepardi Desa Sawitan, Kecamatan Mungkid, Magelang.
Rombongan massa melintas melalui jalan raya Magelang-Jogja arah Palbapang menuju Muntilan
Sesampainya di depan tape ketan muntilan, sejumlah simpatisan laskar PDIP diduga melakukan provokasi terhadap warga.
Bahkan mereka turun dari kendaraan pengangkut dan mendatangi warga yang ada di sepanjang jalan dan terus memprovokasi.
Tindakan lempar batu pun terjadi, bahkan diduga terjadi perusakan beberapa unit sepeda motor.
Sebagai respons terhadap situasi tersebut, terjadilah bentrokan yang tak dapat dihindarkan antara laskar PDIP dan warga.
Demikian ulasan tentang kronologi bentrokan yang terjadi di Muntilan.***
