Network
Selain itu, Zainal juga berharap agar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi segera menetapkan formasi jabatan fungsional penghulu yang telah diajukan.
Zainal mengungkapkan kekhawatirannya karena jika formasi jabatan penghulu belum ditetapkan dalam waktu dekat, akan ada 180 penghulu yang akan pensiun pada tahun 2024.
Lebih lanjut, Zainal menjelaskan bahwa tugas penghulu sangat penting. Mereka tidak hanya bertanggung jawab untuk mengawasi dan mencatat pernikahan, tetapi juga memiliki peran penting dalam membantu negara dalam berbagai aspek.
Di Indonesia, pernikahan terjadi dalam jumlah tinggi setiap tahunnya, dengan rata-rata mencapai 1,7 juta. Angka perceraian juga cukup tinggi, mencapai lebih dari 500 ribu. Selain itu, masalah seperti pernikahan anak, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dan intoleransi berbasis keluarga juga memerlukan peran aktif dari penghulu.
Zainal, yang pernah bertugas di Kantor Urusan Agama (KUA), menekankan bahwa penghulu juga memiliki beragam peran penting. Mereka bukan hanya pengawas pernikahan, tetapi juga;
1.Pembimbing keluarga bagi remaja usia sekolah.
2.Pembimbing bagi mereka yang akan menikah.
3.Konsultan keluarga.
4.Mediator dalam kasus perkawinan.
5.Deteksi dini konflik keagamaan.
