Tingkatkan Gizi Keluarga, BKKBN Mengajak Untuk Manfaatkan Pangan Lokal

- 15 Agustus 2023, 19:00 WIB
Ilustrasi gizi.
Ilustrasi gizi. /Pixabay/Devon Breen

Pedoman Tangerang - Pentingnya peningkatan gizi yang diawali oleh sebuah keluarga. Maka dari itu, pemanfaatan bahan pangan lokal dapat diolah menjadi makanan bergizi.

Kemudian dengan memanfaatkan bahan pangan lokal juga bisa dijadikan untuk memenuhi nutrisi ibu hamil, menyusui serta anak di bawah dua tahun.

Hal tersebut diungkapkan oleh Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Rizal Martua Damanik dalam keterangan resmi di Jakarta, pada Selasa, 15 Agustus 2023.

Baca Juga: Ini Dia Beberapa Tanaman yang Dapat Membantu Bersihkan Udara Selain Mempercantik Rumah

Rizal Martua Damanik mengajak keluarga untuk meningkatkan gizi melalui pemanfaatan bahan pangan lokal.

Melihat potensi tanaman di sekitar lingkungan tempat tinggal dapat dijadikan sebagai bahan nutrisi.
 
Menurut Rizal, bahan pangan lokal merupakan bahan-bahan yang berada di sekitar lingkungan tempat tinggal terdekat.

Baca Juga: Waspada! Dampak El Nino: Pemkab Tangerang Petakan Status Siaga Kekeringan

Seperti di Kalimantan Selatan ketika ia mengunjungi acara peningkatan kapasitas Aparatur Sipil Negara (ASN) terhadap program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting pada Minggu, 13 Agustus 2023.
 
"Banyak sekali ikan-ikan sungai seperti ikan gabus (di Kalimantan Selatan). Bahan pangan lokal juga dapat diolah sedemikian rupa supaya anak-anak menyukainya," tutur Rizal Martua Damanik.
 
Kemudian Direktur Bina Penggerakan Lini Lapangan BKKBN I Made Yudhistira Dwipayama yang juga datang pada acara tersebut menjelaskan kepada para penyuluh untuk mengawal pengukuran yang sedang dilakukan oleh para petugas survei lapangan di wilayah kerjanya masing- masing.
 
"Teman-teman juga jangan sampai lupa dengan kegiatan prioritas Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting yang mencakup penyediaan data keluarga berisiko stunting, pendampingan keluarga berisiko stunting, pendampingan semua calon pengantin atau calon pasangan usia subur, pengawasan keluarga berisiko stunting, dan audit kasus stunting,” tutur Made Yudhistira Dwipayama.***

Editor: Bustamil Arifin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x