Network
Pedoman Tangerang - Terkait iklim di Indonesia, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah membuat zona musim. BMKG sudah menggolongkan zona musim ini ada 669 zona.
Sedangkan 63 persen dari 669 zona telah terdampak fenomena El Nino hal tersebut telah diungkapkan oleh Pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Perlu diketahui bahwa, fenomena El Nino mengakibatkan dampak kekeringan, bahkan dari tiga tahun yang lalu, tahun ini diperkirakan bisa lebih kering. Indonesia sendiri pernah mengalami fenomena El Nino pada tahun 2019.
Baca Juga: Syarat Mendaftar KIP Kuliah Untuk Perguruan Tinggi Swasta, Cek Selengkapnya
Kemudian Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, A Fachri Radjab mengungkapkan bahwa letak geografis Indonesia yaitu di apit oleh dua samudera. Sehingga ketika musim El-Nino datang terdapat daerah yang akan terdampak kekeringan ekstrem sedangkan suatu daerah lainya justru akan banjir.
“Saat ini sudah sekitar 63 persen dari 699 itu sudah memasuki periode musim kemarau artinya yang memang sudah terdampak langsung dari El Nino itu sekitar 63 persen wilayah zona musim,” tutur A. Fachri Radjab, S.Si., M.Si., pada Senin, 31 Juli 2023.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG A. Fachri Radjab, S.Si., M.Si., juga mengungkapkan terjadinya puncak dari kekeringan di Indonesia akibat fenomena El Nino ini diperkirakan pada bulan Agustus hingga bulan September.
Seperti dari sisi spasialnya yang tidak sama seluruh wilayah Indonesia misalnya di wilayah Maluku serta di beberapa wilayah Papua justru saat ini masih belum masuk musim kemarau.***
