Cegah Stunting, Remaja Diimbau Jalani Pola Hidup Sehat dan Hindari Pernikahan Dini

- 23 September 2022, 19:30 WIB
 Diseminasi Informasi dan Edukasi Percepatan Penurunan Stunting bertajuk Kepoin GenBest: Remaja Sadar Gizi, Cegah Stunting Sejak Dini di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Kamis (15/9).
Diseminasi Informasi dan Edukasi Percepatan Penurunan Stunting bertajuk Kepoin GenBest: Remaja Sadar Gizi, Cegah Stunting Sejak Dini di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Kamis (15/9). /Kemenkominfo/

Lebih lanjut, Marroli menjelaskan, angka prevalensi stunting di Indonesia terus membaik dari tahun ke tahun. Artinya, berbagai intervensi spesifik maupun sensitif yang dilakukan pemerintah telah berhasil dalam menurunkan angka prevalensi stunting secara konsisten.

Sementara itu, dr Mario Johan yang hadir sebagai narasumber mengungkapkan bahwa stunting bukan sekadar tentang tubuh anak. Menurutnya, ada tiga masalah lanjutan yang bisa disebabkan stunting.

Pertama, tingkat kecerdasan atau intelligence quotients (IQ) lebih rendah ketimbang anak seusia lainya. Kedua, anak jadi lebih lemah dan mudah sakit. Ketiga, saat dewasa, anak lebih mudah terkena penyakit kronis, seperti darah tinggi, kencing manis, ataupun jantung.

“Bisa dikatakan bahwa anak stunting akan menjadi generasi yang tidak berkualitas. Stunting tidak hanya memengaruhi pertumbuhan anak, seperti tinggi atau berat badan, tetapi juga perkembangannya,” jelas dr Mario.

Selain itu, menurut dr Mario, masalah stunting, gizi buruk, serta pernikahan dini memiliki hubungan yang erat. Sebab, stunting terjadi pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan, yaitu sejak bayi dikandung hingga berusia 2 tahun. Artinya, pemenuhan gizi sejak bayi di dalam kandungan amat memengaruhi apakah anak akan terlahir stunting atau tidak.

Lebih lanjut, dr Mario menjelaskan bahwa jika pemenuhan gizi dan penanganan anemia pada calon ibu terbilang rendah sebelum kehamilan dapat meningkatkan risiko anak terlahir stunting.

“Itulah alasan mengapa edukasi stunting penting untuk remaja. Mereka adalah cikal bakal yang akan melahirkan generasi-generasi emas nantinya. Oleh karena itu, kalau ingin Indonesia maju, kita harus tekan angka stunting,” ucap dr Mario.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Moh Bisri menjelaskan, stunting terkait erat dengan gaya hidup sehat. Bisri menggambarkan persamaan antara bayi dengan buah dalam sebuah siklus kehidupan yang sama.

Untuk mendapatkan buah yang berkualitas, proses dimulai dari bibit dan media tumbuh. Tanaman juga harus diberikan perawatan yang baik dan dijaga dari hama penyakit. Kemudian, menjelang pembuahan juga harus ada perawatan ekstra.

Bahkan, ketika buah sudah muncul pun harus tetap dijaga.

Halaman:

Editor: Bustamil Arifin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah