Cegah Stunting, Remaja Diimbau Jalani Pola Hidup Sehat dan Hindari Pernikahan Dini

- 23 September 2022, 19:30 WIB
 Diseminasi Informasi dan Edukasi Percepatan Penurunan Stunting bertajuk Kepoin GenBest: Remaja Sadar Gizi, Cegah Stunting Sejak Dini di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Kamis (15/9).
Diseminasi Informasi dan Edukasi Percepatan Penurunan Stunting bertajuk Kepoin GenBest: Remaja Sadar Gizi, Cegah Stunting Sejak Dini di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Kamis (15/9). /Kemenkominfo/

Pedoman Tangerang – Koordinator Informasi Komunikasi Kesehatan Direktorat Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (IKPMK), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Marroli J Indarto, meminta agar edukasi tentang pencegahan stunting dilakukan sejak remaja.

Caranya, dengan melakukan pola hidup sehat dan menghindari pernikahan dini untuk melahirkan generasi sehat bebas stunting.

Hal itu disampaikan Marroli dalam acara Diseminasi Informasi dan Edukasi Percepatan Penurunan Stunting bertajuk Kepoin GenBest: Remaja Sadar Gizi, Cegah Stunting Sejak Dini di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Kamis 15 September 2022.

Baca Juga: LINK NONTON Film Jailangkung Sandekala Full Movie Kualitas 1080P: Bukan IndoXXI atau Rebahin

“Anak stunting secara fisik akan terlihat lebih pendek dan memiliki daya intelektual serta nalar yang rendah sehingga sulit bersaing. Untuk itu, perlu dilakukan tindakan-tindakan preventif,” kata Marroli dalam siaran pers, Jumat 16 September 2022.

Marroli menambahkan, pencegahan stunting tidak hanya dilakukan dengan menjaga pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, tetapi harus diiringi dengan mencegah pernikahan dini.

“Di Indonesia, (angka) pernikahan dini masih tinggi. Hal ini harus menjadi concern pemerintah agar pernikahan dini dapat ditekan,” jelas Marroli.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pernikahan dini atau pernikahan anak berada di angka 10,18 persen pada 2020. Angka tersebut masih di atas target Strategi Nasional Pencegahan Perkawinan Anak (Stranas PPA), yaitu 8,74 persen pada akhir 2024.

“Kita (Indonesia) masih punya waktu dua tahun sampai 2024. Kami optimistis, mudah-mudahan angka stunting bisa turun di angka 14 persen di bawah standar dunia, yaitu sekitar 20 persen,” ujar Marroli.

Halaman:

Editor: Bustamil Arifin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x