Ngeri! Pengacara Brigadir J: Mabes Polri 'Ketakutan' Karena Kuatnya Ferdy Sambo Cs?

- 15 September 2022, 16:40 WIB
Ngeri! Pengacara Brigadir J: Mabes Polri 'Ketakutan' Karena Kuatnya Ferdy Sambo Cs?
Ngeri! Pengacara Brigadir J: Mabes Polri 'Ketakutan' Karena Kuatnya Ferdy Sambo Cs? /Antara/ M Risyal Hidayat

Pedoman Tangerang - Perihal kuatnya geng Ferdy Sambo di lingkup korps bhayangkara kerap digaungkan di tengah investigasi pembunuhan Brigadir J.

Eks Kadiv Propam Ferdy Sambo disebut-sebut memiliki kekuatan dengan banyaknya loyalis dikalangan Polri.

Terbaru hal tertentu diutarakan oleh pengacara Brigadir J, Johnson mengaku pelaporan kejanggalan pada kematian Brigadir J menyebabkan pihaknya selaku kuasa hukum banyak berpolemik.

Baca Juga: Usai Om Kuat, Akhirnya Susi Jujur Dengar Rintihan Putri Candrawathi, Buah Dada dan Paha Diraba?

Bahkan ketika mereka datang ke Mabes Polri untuk diperiksa pun langsung disambut dengan penjagaan sekelompok Brimob.

"Hari itu juga dibuatkan BAP, jadi sampai pagi Refly kami diperiksa. Dan pada waktu itu sudah berpolemik. Jadi saya juga sudah agak heran," ujar Johnson dikutip dari kanal YouTube Refly Harun, Kamis 15 September 2022.

“Sudah puluhan tahun kami ke Mabes. Tapi kali ini kami datang udah agak kaget. Kenapa? Penjagaan ketat dan bukan seperti biasa. Mulai turun Brimob, dengan senjata di bawah, pakai loreng, dijaga dimana-mana. Saya kan kaget," lanjutnya.

Situasi yang tak biasa tersebut membuat Johnson langsung mencari penjelasan.

Tak disangka-sangka ternyata Polisi di Mabes Polri malah menunjukkan ‘ketakutan’ mereka selama proses pemeriksaan kasus pembunuhan Brigadir J.

Baca Juga: Terkuak Drama Pelecehan Putri Candrawathi, Dosa Om Kuat Dibongkar Bripka RR

“Saya tanya, 'Kenapa ini Bos? Kenapa sampai harus kayak gini?' (Dijawab), 'Hati-hati, kita sendiri juga bahaya. Makanya ini Bang, jadi kami mohon, tolonglah'" ujar Johnson.

'Masa sih, ini Mabes (tapi) kalian terancam begitu?' (Dijawab), 'Ya pokoknya, sudah jangan ngomong gede-gede Bang, yang penting ini jalan.' Anda bisa bayangkan, polisi di Mabes begitu, bagaimana kita yang sipil, yang datang dari luar?" lanjut Johnson.

Tak hanya itu kini beredar kabar Ferdy Sambo yang ada di balik penembakan Brigadir J hingga menghilangkan nyawanya itu bisa terbebas dari hukum pembunuhan yang berat.

Hal itu diungkapkan oleh Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, menurutnya Ferdy Sambo bisa bebas dari jerat hukuman yang berat.

Diketahui sebelumnya, dalam tragedi tersebut, Ferdy Sambo tak sendirian, dirinya memerintahkan Bharada E untuk menembak Brigadir J, menurut Taufan perintah dari Ferdy Sambo itu bisa saja bukan perintah untuk membunuh Brigadir J.

Hal itu lantaran Ferdy Sambo memerintahkan Bharada E untuk menembak bukan membunuh. Menurutnya hal itu bisa dijadikan Ferdy Sambo keluar dari jeratan hukum pembunuhan.

"Saya (bisa jadi alasan Ferdy Sambo) suruh tembak itu lututnya bukan bunuh (Brigadir J). Kan bisa gitu?’” ujar Taufan.

Selain itu, Ketua Komnas HAM beranggapan jika ada kemungkinan perintah Ferdy Sambo itu bukan untuk menembak Brigadir J dibagian yang membahayakan nyawa Brigadir J hingga perintah itu bisa kemungkinan diklaim bukan untuk pembunuhan jika memang Ferdy Sambo memerintahkan menembak di bagian tubuh yang tak bahaya.

“Kalau dia (Bharada E) menembak di bagian yang tidak membahayakan, kan tidak bisa dibilang membunuh," kata Taufan.

"Misalnya di bagian jari (Brigadir J). Itu kan nggak bisa disebut membunuh karena jari,” ucap Taufan.

Selain itu, lelaki yang memiliki jabatan sebagai Ketua Komnas HAM tersebut menilai bisa saja Bharada E salah persepsi atas perintah penembakan oleh Ferdy Sambo.

“Sambo bilang ‘tembak card (Bharada E), tembak card’ bukan ‘bunuh card bunuh card’" ungkap Taufan.

"Sambo kan bilang tembak (Brigadir J), biar bisa bikin jera agar tidak bunuh istri saya," tuturnya.***

Editor: Bustamil Arifin

Sumber: Youtube Refly Harun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah