Aksi Cepat Tanggap vs Aksi Cepat Tilep? Gaji 250 Juta Hingga Fasilitas Mobil 2,5 M

- 4 Juli 2022, 21:00 WIB
Logo Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang sedang menjadi perbincangan publik (dok/ist)
Logo Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang sedang menjadi perbincangan publik (dok/ist) /Riadi/

Pedoman Tangerang - Sejak Minggu lalu tanggal 3 Juli 2022, tagar jangan percaya ACT ramai di Twitter hingga trending topic di Indonesia.

Setelah ditelusuri, tagar itu ternyata merujuk pada salah satu badan amal dan kemanusiaan, Aksi Cepat Tanggap (ACT).

Mengenai bocornya sumber dana ACT karena sejumlah penyelewengan. Pendiri dan pengelolanya pun diduga memakai donasi masyarakat untuk keperluan pribadi.

Sontak, laporan tersebut menjadi topik banyak dibicarakan di Twitter. Dari situ, muncul tagar (#JanganPercayaACT) yang perbincangannya lantas terus bergulir di linimasa hingga sekarang.

Untuk diketahui, ACT sendiri resmi diluncurkan secara hukum sebagai yayasan yang bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan sejak 21 April 2005. ACT mengembangkan aktivitasnya, mulai dari kegiatan tanggap darurat hingga ke program pemulihan pascabencana.

Selain itu, ACT juga memiliki program pemberdayaan dan pengembangan masyarakat, termasuk program berbasis spiritual seperti Qurban, Zakat, dan Wakaf. Dikutip dari situs resminya, ACT juga didukung donatur publik dari masyarakat yang memiliki kepedulian tinggi terhadap permasalahan kemanusian termasuk CSR.

Di sisi lain, Aksi Cepat Tanggap (ACT) berkolaborasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) menginisiasi Operasi Pangan Murah. Hal ini didasari untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Melalui program ini, ACT mengajak masyarakat Indonesia agar menyediakan kebutuhan pangan berkualitas dengan harga murah untuk keluarga prasejahtera.

Peluncuran Operasi Pangan Murah dihadiri Presiden ACT Ibnu Khajar, Wakil Sekretaris Jenderal MUI Azrul Tanjung, Lurah Tugu Selatan Sukarmin, Pimpinan Majelis As Syakirin KH. Nursobah, dan Ketua Pengurus Masjid Assuada Tarmizi. Acara berlangsung di Masjid Assuada, Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Jumat 15 Oktober 2021.

Ibnu menjelaskan, kehadiran Operasi Pangan Murah dan Distribusi Operasi Pangan Gratis serentak dilakukan di 100 Kantor Cabang ACT yang tersebar di seluruh Indonesia. Baginya, kehadiran program ini adalah cita-cita dan inspirasi besar dalam membangun kepedulian bersama dan mengentaskan masyarakat Indonesia dari kemiskinan.

"Saat ini, yang terlihat, masyarakat sudah mulai beraktivitas kembali. Namun faktanya, tidak sedikit masyarakat miskin yang mendatangi kantor cabang ACT di daerah-daerah untuk menanyakan bantuan pangan. Hal ini seolah menunjukkan pertumbuhan ekonomi di masyarakat, belum pulih" jelasnya.

Ibnu khawatir, saat ini masyarakat Indonesia sedang dibayang-bayangi potensi kemiskinan akut dan tidak mempunyai uang untuk membeli kebutuhan pangan. 

Setelah pandemi Covid-19, banyak kalangan yang terdampak pemotongan penghasilan. Ia juga mengingatkan tentang nasib anak-anak yatim piatu dan janda yang kehilangan kepala keluarga karena pandemi.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal MUI Azrul Tanjung menuturkan, kolaborasi MUI bersama ACT sudah terjalin sejak lama dalam menghadirkan aksi-aksi kemanusiaan untuk membersamai umat, terlebih semenjak kehadiran pandemi Covid-19.

Misalnya, pada momen Idul Adha lalu telah menyalurkan 1.000 ekor sapi, mendistribusikan 1.000 ton Beras Wakaf, 250.000 karton Air Minum Wakaf, dan menghadirkan Gerakan Nasional Sejahterakan Dai Indonesia.

Lembaga pengelolaan dana publik untuk kegiatan kemanusiaan, Aksi Cepat Tanggap (ACT), salah satu petingginya, yakni Ahyudin diminta mengundurkan diri dari organisasi tersebut. 

Para petinggi lain meminta Ahyudin mundur dari kepemimpinan organisasi setelah krisis keuangan yang melanda ACT. 

Krisis keuangan ini diduga disebabkan oleh berbagai pemborosan dan penyelewengan selama bertahun-bertahun. 

Pemborosan ini, misalnya, terlihat dari gaji petinggi ACT yang fantastis. Misalnya, gaji Ahyudin saat menjabat Ketua Dewan Pembina ACT yang disebut-sebut mencapai Rp 250 juta lebih per bulan. Tidak hanya menerima gaji besar, para petinggi ACT juga diketahui mendapatkan fasilitas mobil.

Tidak tanggung-tanggung, selama menjabat presiden di ACT, Ahyudin mendapatkan tiga fasilitas mobil, yakni Toyota Alphard, Mitsubishi Pajero Sport, dan Honda CR-V. Sementara untuk pejabat di bawahnya hingga tingkat vice president mendapatkan fasilitas mobil Pajero Sport.

Sementara untuk jabatan direktur eksekutif dan direktur, masing-masing mendapatkan fasilitas mobil Toyota Kijang Innova dan juga Avanza. Bahkan salah seorang mantan vice president ACT bercerita, saat diangkat ke posisi itu, dirinya diberikan satu unit Pajero Sport baru.

Bila menilik dari segi harga mobil tersebut, saat ini Toyota Alphard dibanderol dengan harga tertinggi Rp 1.173.300.000. Kemudian untuk Mitsubishi Pajero Sport saat ini memiliki harga Rp 712,5 juta untuk tipe tertinggi Dakar Ultimate (4x4) AT.

Lalu untuk Honda CR-V saat ini dibanderol Rp 653,4 juta untuk tipe 1.5L Prestige Turbo. Bila dikalkulasikan, fasilitas mobil yang diterima Ahyudin di ACT nilainya mencapai Rp 2,5 miliar. 

Sementara untuk pejabat di bawah President hingga vice president, fasilitas mobil Pajero Sport memiliki harga Rp 712,5 juta untuk tipe tertinggi.

Kemudian jabatan direktur eksekutif dan direktur dengan fasilitas mobil Innova dan Avanza, saat ini masing-masing mobil tersebut dijual dengan harga Rp 471, 9 juta untuk Innova 2.4 V A/T Diesel dan Rp 295,8 juta untuk Avanza 1.5 G CVT TSS.

Biaya fasilitas mobil tersebut terbilang sangat fantastis, terlebih saat ini Aksi Cepat Tanggap memiliki 1 president, 3 senior vice president, 10 vice president, 14 direktur eksekutif, dan 16 direktur.***

Editor: Araf Mukhtar

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah