Aksi Cepat Tanggap vs Aksi Cepat Tilep? Gaji 250 Juta Hingga Fasilitas Mobil 2,5 M

- 4 Juli 2022, 21:00 WIB
Logo Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang sedang menjadi perbincangan publik (dok/ist)
Logo Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang sedang menjadi perbincangan publik (dok/ist) /Riadi/

Ibnu menjelaskan, kehadiran Operasi Pangan Murah dan Distribusi Operasi Pangan Gratis serentak dilakukan di 100 Kantor Cabang ACT yang tersebar di seluruh Indonesia. Baginya, kehadiran program ini adalah cita-cita dan inspirasi besar dalam membangun kepedulian bersama dan mengentaskan masyarakat Indonesia dari kemiskinan.

"Saat ini, yang terlihat, masyarakat sudah mulai beraktivitas kembali. Namun faktanya, tidak sedikit masyarakat miskin yang mendatangi kantor cabang ACT di daerah-daerah untuk menanyakan bantuan pangan. Hal ini seolah menunjukkan pertumbuhan ekonomi di masyarakat, belum pulih" jelasnya.

Ibnu khawatir, saat ini masyarakat Indonesia sedang dibayang-bayangi potensi kemiskinan akut dan tidak mempunyai uang untuk membeli kebutuhan pangan. 

Setelah pandemi Covid-19, banyak kalangan yang terdampak pemotongan penghasilan. Ia juga mengingatkan tentang nasib anak-anak yatim piatu dan janda yang kehilangan kepala keluarga karena pandemi.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal MUI Azrul Tanjung menuturkan, kolaborasi MUI bersama ACT sudah terjalin sejak lama dalam menghadirkan aksi-aksi kemanusiaan untuk membersamai umat, terlebih semenjak kehadiran pandemi Covid-19.

Misalnya, pada momen Idul Adha lalu telah menyalurkan 1.000 ekor sapi, mendistribusikan 1.000 ton Beras Wakaf, 250.000 karton Air Minum Wakaf, dan menghadirkan Gerakan Nasional Sejahterakan Dai Indonesia.

Lembaga pengelolaan dana publik untuk kegiatan kemanusiaan, Aksi Cepat Tanggap (ACT), salah satu petingginya, yakni Ahyudin diminta mengundurkan diri dari organisasi tersebut. 

Para petinggi lain meminta Ahyudin mundur dari kepemimpinan organisasi setelah krisis keuangan yang melanda ACT. 

Krisis keuangan ini diduga disebabkan oleh berbagai pemborosan dan penyelewengan selama bertahun-bertahun. 

Pemborosan ini, misalnya, terlihat dari gaji petinggi ACT yang fantastis. Misalnya, gaji Ahyudin saat menjabat Ketua Dewan Pembina ACT yang disebut-sebut mencapai Rp 250 juta lebih per bulan. Tidak hanya menerima gaji besar, para petinggi ACT juga diketahui mendapatkan fasilitas mobil.

Halaman:

Editor: Araf Mukhtar

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah