Seperti diketahui, varian-varian sebelumnya dapat memicu kesulitan bernapas dan luka pada paru-paru.
Dalam studi ini, peneliti juga menggunakan hamster Syrian. Pada studi-studi sebelumnya, hamster Syrian kerap mengalami sakit berat ketika terinfeksi oleh varian-varian Covid-19. Namun, ketika terinfeksi omicron, tampak mengalami gejala yang lebih ringan.
"Ini mengejutkan, mengingat varian-varian lain menyebabkan infeksi berat pada hamster-hamster ini," ungkap peneliti dan ahli virologi dari Washington University, dr Michael Diamond dikutip Pedoman Tangerang dari PMj News pada Minggu, 2 Januari 2022.
Baca Juga: Polemik Patung Naga Di Bandara YIS, Ini Kata Dalang Milenial...
Studi berbeda juga dilakukan tim peneliti dari University of Hong Kong. Penelitian ini pun menunjukkan hasil serupa. Studi ini menggunakan jaringan yang diambil dari saluran pernapasan manusia.
Ada 12 sampel dari paru yang digunakan dalam studi. Hasil studi menunjukkan bahwa varian omicron berkembang lebih lambat dibandingkan varian delta dan varian-varian lain.***