Lantang Gatot Nurmantyo sebut Indonesia Sedang Dalam Bahaya Saat Ini, Benarkah?

- 10 Desember 2021, 18:10 WIB
Gatot Nurmantyo.
Gatot Nurmantyo. /Tangkap Layar YouTube.com/Refly Harun

Pedoman Tangerang - Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo mengatakan dengan lantang ada satu hal berbahaya yang ada di negara Indonesia.

Gatot mengatakan, demokrasi di Indonesia saat ini dalam bahaya. Sehingga membuat generasi penerus yang harus menanggung akibatnya, Benarkah?

“Bila demokrasi lenyap, lenyap pulalah Indonesia Merdeka. Kondisi saat ini sangat berbahaya,” kata Gatot saat memberikan sambutan bedah buku karya Gde Siriana berjudul Keserakahan di Tengah Pandemi, Kamis 9 Desember 2021.

Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) tersebut menyambut baik dan mengapresiasi karya tulis Gde Siriana yang menjelaskan kepada publik tentang keresahan atas demokrasi di Tanah Air.

Baca Juga: Wali Kota Bandung Oded M Danial Meninggal Dunia, Gubernur Jawa Barat: Dia Orang yang Shaleh

Kemudia dirinya mengutip pernyataan proklamator Mohammad Hatta di era 1960-an, demokrasi bahkan menjadi salah satu penentu bertahannya Indonesia Raya.

"Yang saya sampaikan tadi, kegagalan demokrasi inilah yang menyebabkan kondisi kita sekarang ini dililit utang yang sangat besar," ujarnya.

Lebih lanjut ia menyebut kondisi saat ini yang harus menanggung adalah generasi yang akan datang.

"Tentunya yang bayar bukan saya, tetapi anak-anak dan cucu-cucu kita nantinya," lanjutnya.

Gatot menilai, demokrasi sejatinya menjadi tonggak penting bagi bangsa Indonesia untuk bisa tetap bertahan saat ini dan ke depan.

“Demokrasi di Tanah Air sedang tidak baik, bahkan cenderung merosot,” tandas Gatot Nurmantyo.

Baca Juga: Elektabilitas Demokrat Melaju Pesat dalam Survei CISA, PDIP Mulai Dibuntuti

Gatot menjelaskan, pemerintah dan DPR hari ini sangat berpihak pada kepentingan segelintir kaum elite yang sama sekali tidak dirasakan oleh rakyat.

“Negeri ini diproklamasikan bukan untuk memanjakan segelintir orang kaya, kalau begini sama saja kita merdeka tapi masih ada VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie), ini permasalahanya,” ungkap Gatot dalam acara diskusi FFN, Rabu 8 Desember 2021.

Selain itu, Mantan Panglima TNI itu menyebut utang negara yang semakin menebal tidak bisa dianggap enteng karena akan menjadi beban bagi anak-cucu kelak.

“Saya ingatkan, jangan remehkan bahaya dari utang-utang negara saat ini, beban cicilan utang negara yang membengkak dapat membuat rakyat lebih miskin,” tegasnya.

Untuk diketahui, turut hadir sejumlah narasumber dalam acara bedah buku dan diskusi daring tersebut, antara lain ekonom senior Dr Rizal Ramli, pakar hukum tata negara Refly Harun. Lalu ada pengamat politik Rocky Gerung, dosen pasca FISIP UMJ Prof Siti Zuhro, dan anggota DPD RI Tamsil Linrung.***

Editor: Bustamil Arifin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah