Erupsi Gunung Semeru Terdeteksi Oleh NASA Namun Tidak Ada Peringatan Dini Sebelumnya

- 5 Desember 2021, 12:30 WIB
Misteri dibalik kian garangnya Gunung Semeru, luapan awan panas dan guguran lava Sabtu 04 Desember 202, merenggut korban jiwa dan harta benda
Misteri dibalik kian garangnya Gunung Semeru, luapan awan panas dan guguran lava Sabtu 04 Desember 202, merenggut korban jiwa dan harta benda /Tangkapan layar-Kustawa Esye/

Pedoman Tangerang - Tanah air kemarin sedang digegerkan oleh erupsi gunung semeru. Beredar video viral yang menampakkan kepulan abu yang begitu tinggi serta orang-orang berlarian.

Gunung Semeru merupakan gunung aktif tertinggi di Pulau Jawa. Diapit oleh 4 Kabupaten, Malang, Lumajang, Pasuruan, dan Probolinggo, erupsi gunung Semeru hari ini berdampak parah kepada kabupaten Lumajang.

Diberitakan, Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang mengalami erupsi sekitar pukul 15.00 WIB. Awan panas keluar dan mengarah ke Besuk Kobokan sejauh 10 - 11 kilometer dari kawah Gunung Semeru.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan abu vulkanik dari letusan Gunung Semeru cenderung mengarah ke barat hingga barat daya. Abu itu diramalkan beterbangan selama enam jam ke depan.

Daerah yang terdampak parah oleh abu vulkanik gunung Semeru adalah Kecamatan Pronojiwo. Daerah ini terletak di Lumajang tenggara, berbatasan langsung dengan kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang.

Erupsi ini terdeteksi oleh satelit NASA di luar angkasa melalui situs Volcano Discovery. NASA mendeteksi adanya aktivitas dari Gunung Semeru meski tertutup awan. Dari pantauan NASA, terlihat gunung Semeru berwarna merah.

Meski saat kejadian, erupsi ini terdeteksi oleh NASA, namun tidak ada peringatan dini dari BMKG. Diduga Early Warning System gunung Semeru tidak berfungsi. Kabar ini dikonfirmasi oleh salah satu warganet bernama akun @saidi_sudarsono.

""Anehnya tidak ada peringatan dari BMKG tentang meletusnya Gunung Semeru. Rumornya alat early warning system pemantau gunung mati," tulisnya.

Bahkan, Kepala Pusdalops Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Bambang Surya Putra mengakui hal itu.

Dikutip rri.co.id, ia mengakui jika tidak ada peringatan dini atas peristiwa yang meluluh lantakkan Lumajang, Jawa Timur itu.

Halaman:

Editor: Ahmad Rafid Fadli Mukhtar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x