Network
Pedoman Tangerang - Tepat dua tahun berjalannya periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin telah mengalami lika-liku perjalanan pemerintahan.
Setelah setahun lebih dihadapkan oleh pandemi COVID-19, kepemimpinan Jokowi-Amin juga dituntut untuk mengatasi pemulihan ekonomi setelah terjadi krisis di tahun berikutnya.
Salah satu fokus yang saat ini dihadapi yaitu terkait upaya-upaya pemulihan ekonomi setelah mengalami krisis dan dampaknya terhadap ketimpangan yang dicerminkan dalam rasio gini.
Baca Juga: Kode Redeem FF 23 Oktober 2021: Ada M1887, Diamond dan Bundle Gratis
Nuri Resti Chayyani, Peneliti Bidang Ekonomi, The Indonesian Institute (TII), dalam Indonesian Report 2021, publikasi tahunan TII, yang berjudul Ketimpangan dan Pemulihan Ekonomi Nasional menanggapi bahwa pemulihan ekonomi yang bersumber dari dana APBN tersebut belum terealisasi sepenuhnya per bulan September 2021.
Penggunaan anggaran tersebut masih berfokus pada pemulihan kesehatan.
Pada pemulihan ekonomi, langkah yang ditempuh dilakukan melalui pemberian insentif pajak pada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) agar tetap hidup dan bertahan di tengah kesulitan.
Baca Juga: Amnesti Saiful Mahdi: Subtansi dan Implementasi UU ITE Benar-Benar Bermasalah!
Selanjutnya, pada kondisi ketimpangan pendapatan yang terjadi berdasarkan data yang telah dihimpun adalah bantuan-bantuan yang disalurkan pemerintah belum memberikan efek penurunan ketimpangan. Penurunan terjadi pada kuartal III namun hanya sebesar 0,001 poin.
