Pedoman Tangerang - Pesan bernada ancaman dari pemerintah kepada masyarakat menghiasi beranda berita selama PPKM Darurat. Mulai dari ancaman penutupan paksa mal hingga tindakan terhadap kerumunan disampaikan secara tegas oleh pemerintah.
Pesan menakutkan dan ancaman ini, misalnya, disampaikan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan kepada kepala daerah dan penjual obat.
Di samping itu, masyarakat juga disuguhi pesan yang menakutkan terkait bahaya varian virus corona.
Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, mengatakan pesan-pesan ancaman dan menakutkan dalam berbagai penelitian dapat menimbulkan bumerang.
Baca Juga: Pengunjung Rumah Makan di Pasar Lama Tangerang, Lari Kocar-kacir Saat Walikota Razia Langsung PPKM
Penerima pesan, kata dia, dapat menjadi imun sehingga mengabaikan pesan yang diterimanya. "Selain itu, pesan menakutkan dan ancaman juga tidak sesuai di negara demokrasi. Di negara paham ini seyogyanya pesan persuasif yang diutamakan," kata Jamiluddin kepada Pedoman Tangerang, Ahad, 4 Juli 2021.
Jamiluddin mengatakan mobilitas warga, terutama dipinggir kota, masih tinggi. Kenderaan juga masih banyak berseliweran di jalan raya.
Hal ini tentu masih membuka ruang bagi warga untuk berinteraksi. Kalau interaksi antar warga masih tinggi, maka tujuan meminimalkan penyebaran Covid-19 belum terwujud.