Penanganan Limbah Medis Buruk, Legislator Minta Pemerintah Antisipasi Sebelum Jadi Bom Waktu

- 12 Juni 2021, 10:15 WIB
Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI, Netty Prasetiyani.
Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI, Netty Prasetiyani. /Foto: Dok. DPR RI.

Pedoman Tangerang - Penanganan limbah sampah medis Covid-19 ditengarai tidak sesuai standar. Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah mengambil langkah antisipasi sebelum jadi bom waktu yang membahayakan kesehatan masyarakat.

Pemerintah, Netty menegaskan, harus segera tanggap dan ambil langkah antisipasi soal penanganan limbah sampah medis yang amburadul dan tidak sesuai standar.

"Jangan sampai menjadi bom waktu yang berbahaya bagi kesehatan masyarakat. Kita tidak ingin masalah limbah menjadi pemicu munculnya persoalan kesehatan lainnya," kata Netty dalam keterangannya, Sabtu, 12 Juni 2021.

Baca Juga: Covid-19 Mengganas di Madura-Kudus-Bandung, MPR Minta Sinergi Masyarakat Tuk Tekan Kasus

Menurut Netty, limbah medis yang tidak dikelola dengan baik dan aman dapat menyebabkan penyakit karena mengandung zat berbahaya seperti patogen, genotoksik, bahan kimia atau obat beracun dan radioaktif.

Pandemi Covid-19 tentu meninggalkan penumpukan limbah medis di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Pengelolaan limbah ini membutuhkan sinergi antara Kementerian Lingkungan Hidup, Kemenkes, Satgas Cobid-19 dan pemda terkait.

'Harus dilakukan pengecekan ke daerah-daerah apakah setiap fasyankes yang ada memiliki sistem pengolahan limbah medis yang standar," kata Netty.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Kudus Melonjak, Netty Aher Ingatkan Pemerintah Soal Pandemic Fatigue

Kekhawatiran Netty soal buruknya penanganan limbah medis cukup beralasan. Beberapa hari yang lalu, sampah plastik hingga limbah medis bekas antigen Covid-19 berserakan di atas jembatan penyeberangan orang (JPO) di Kabupaten Kudus.

Halaman:

Editor: Alfin Pulungan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x