Gus AMI: NU Penopang Indonesia di Tengah Pandemi

- 12 Juni 2021, 10:30 WIB
Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus AMI (kedua dari kanan) dalam acara Silaturahim Bersama Keluarga Besar Nahdlatul Ulama dan Ulama se-Gorontalo di Kota Gorontalo, Jumat, 11 Juni 2021.
Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus AMI (kedua dari kanan) dalam acara Silaturahim Bersama Keluarga Besar Nahdlatul Ulama dan Ulama se-Gorontalo di Kota Gorontalo, Jumat, 11 Juni 2021. /Foto: Dok. PKB.

Pedoman Tangerang - Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus AMI mengatakan, kekuatan bangsa ini tidak lepas dari peran para kiai dan ulama Nahdlatul Ulama (NU), serta semangat Ahlussunnah Waljamaah sehingga Indonesia tetap memiliki optimisme yang kuat.

Terlebih, kata dia, di masa pandemi Covid-19 yang telah meluluhlantahkan berbagai sendi kehidupan, NU berperan penting menopanh Indonesia untuk bertahan di tengah krisis multidimensi saat ini.

Menurut Gus AMI, kekuatan NU dapat dilihat dari gairah pondok pesantren yang saat ini tetap eksis menggelar pendidikan sebagaimana biasa meski dihantui pandemi Covid-19.

Berbeda halnya dengan sekolah umum yang justru digelar secara online sehingga pola pendidikan kurang optimal.

Baca Juga: AHY Digadang-gadang Maju Bareng Gus AMI di 2024, Demokrat Kenang Sejarah Harmoni

“Saya tidak tahu di sini (Gorontalo), di Jawa, pesantren merupakan satu-satunya lembaga pendidikan yang tetap menggelar pertemuan tatap muka yang eksis, berjalan normal dengan protokol kesehatan ketat," kata Gus AMI dalam acara Silaturahim Bersama Keluarga Besar Nahdlatul Ulama dan Ulama se-Gorontalo di Kota Gorontalo, Jumat, 11 Juni 2021.

Ketua Tim Pengawas (Timwas) Bencana Pandemi Covid-19 DPR RI ini menyatakan, eksistensi pesantren itulah yang membuat Indonesia tetap teguh, terutama dalam konteks pembangunan karakter, akhlak, dan kualitas sumber daya manusia.

Ia juga menyatakan, dakwah Islam Ahlussunnah Waljamaah saat ini adalah model dakwah yang paling diakui dan tidak mengalami hambatan apapun di mana-mana. Pun demikian dalam konteks politik.

“Politik Ahlussunnah Waljamaah, polilitik Nahdlatul Ulama telah diakui menjadi solusi bangsa. Inilah momentum dan kesempatan bagi kita. Pengakuan yang tidak boleh disia-siakan,” ungkapnya.

Halaman:

Editor: Alfin Pulungan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah