Network
Pedoman Tangerang – Geram oleh para buzzer yang mengatakan pejuang Palestina sebagai teroris, Ustadz Hilmi Firdausi serukan agar semua lapisan masyarakat Indonesia mendukung perjuangan bangsa Palestina.
Orang-orang yang kerap mengejek perjuangan bangsa Palestina untuk mendapatkan kedaulannya dianggap Ustadz Hilmi sebagai orang yang tidak menghayati sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Menurut Hilmi Firdausi, jika orang-orang tersebut hidup di zaman penjajahan dahulu, pasti mereka akan menarasikan perbuatan Israel serupa dengan para penjajah.
Ungkapan ini ditulis dalam akun Twitter pribadinya.
“Harusnya masalah Palestina dapat menyatukan bangsa ini. Karena dari mulai pendiri bangsa hingga presiden saat ini semua mendukung kemerdekaan Palestina,” kata Ustaz Hilmi di akun Twitternya, Selasa 18 Mei 2021.
Bagi Ustadz muda ini, anak muda yang tidak menghargai perjuangan Palestina bukan orang Indonesia sejati.
Sebab seorang anak muda yang mencintai bangsanya pasti akan menolak penjajahan di tanah Palestina.
Baca Juga: Anggota MPR: Dukungan untuk Palestina Selaras dengan Empat Pilar Kebangsaan
“Kalau ada anak bangsa yang nyinyir akan perjuangan rakyat Palestina dan yang mendukungnya, fix dia bukanlah WNI sejati. Karena WNI sejati pastilah akan menolak penjajahan sesuai dengan pembukaan UUD 45 bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusian dan perikeadilan,” pungkasnya.
Tingkah para buzzer di media sosial cukup membuat Ustadz Hilmi geram.
Pasalnya para buzzer tersebut selalu ‘nyinyir’ dan merusak opini masyarakat agar seolah-olah bangsa Palestina salah dan Zionisme Israel benar.
Baca Juga: Pelajar Viral Karena Buat Konten Tiktok Hina Palestina Dikeluarkan Dari Sekolah
"Tapi entah kenapa masih banyak Buzzer yang berusaha merusak opini rakyat Indonesia tentang Palestina," ungkap pemilik akun @Hilmi28 itu.
Ustadz Hilmi menjelaskan bahwa masalah Palestina dan Israel bukanlah sengketa wilayah tetapi murni penjajahan sebagaimana yang dilakukan oleh Belanda dan Jepang dahulu.
“Masalah Palestina merupakan masalah penjajahan, bukan perebutan wilayah. Kalian yang masih nyinyir sama perjuangan rakyat Palestina coba tanyakan kepada para sesepuh yang masih hidup bagamana rasanya ketika negeri ini dijajah Belanda dan Jepang, dan itulah yang dirasakan rakyat Palestina saat ini," tutupnya.***
