Pedoman Tangerang - Sudah seminggu menghilang tanpa kabar, Hacker Bjorka rupanya telah berhasil membuat geger Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Pemprov Sultra).
Hacker Bjorka Berhasil menghebohkan pihak Pemprov Sultra karena telah meretas situs resmi milik Pemprov tersebut
Kabar peretasan yang dilakukan Hacker Bjorka setelah tiada kabar dari hacker misterius itu dikonfirmasi oleh pihak Pemprov Sultra tersebut.
Baca Juga: Bukan Hacker Bjorka, Ternyata Hacker ini yang Paling Ditakuti di Indonesia
Ridwan Badalah, selaku kepala Diskominfo Sultra mengatakan, aksi peretasan situs resmi Pemprov Sultra yang dilakukan oleh Hacker Bjorka terjadi pada Minggu malam, 25 September 2022.
"Diretas kemarin kami analisa dari jam 7 malam sampai jam 10 malam. Di situ yang retas dia atas namakan Bjorka," Ucap Ridwan Badalah pada hari Senin, 26 September 2022.
Ridwan Badalah juga mengatakan, tim cyber dari Pemprov Sultra telah turun tangan untuk menghadapi serangan tiba-tiba dari Hacker Bjorka tersebut dari awal aksi peretasan.
Baca Juga: Dituduh Membeli Handphone dari Tersangka Hacker Bjorka, Dedi Prasetyo: Itu Hoaks!
Selain itu, Ridwan Badalah juga mengatakan kalau komunitas hacker di Kendari juga membantu memulihkan situs resmi milik Pemprov Sultra.
"Down kita punya server, sekarang kita masih menunggu dari Cyber Jakarta untuk kemudian kita hidupkan kemudian kita recovery. Karena kita kerja (perbaikannya) dari tadi malam," Ucap Ridwan Badalah.
Pada saat ini, situs resmi milik Pemprov Sultra di halaman satu pencarian Google masih terdapat tulisan aneh, sebagai berikut.
Baca Juga: Kembali Ladeni Nikita Mirzani, Hacker Bjorka Ungkap Sosok yang Buat Nyai Kebal Hukum
Hacked by Black_X12 ft 1K4IL_* & Yanagami_X12 for the government :~Bjorka adalah anak kecil yang tidak ada beda dengan BONEKA TALI Ternyata memang benar.
Namun ketika situs resmi milik Pemprov Sultra itu dibuka, tampilannya tidak ada masalah, dan berfungsi dengan normal.
Menanggapi fenomena tersebut, Ridwan Badalah menyebutkan kalau ternyata situsnya telah dimatikan untuk mitigasi.
"Tadi pagi sudah tidak teretas, tapi kita matikan untuk mitigasi," Tutup Ridwan Badalah.***