Menguak Sosok Susi, Saksi Kunci Pelecehan Putri Candrawathi, Pakar Hukum: Ia Merupakan...

31 Agustus 2022, 20:46 WIB
Menguak Sosok Susi, Saksi Kunci Pelecehan Putri Candrawathi, Pakar Hukum: Ia Merupakan... /YouTube Polri TV

Pedoman Tangerang - Menguak sosok Susi orang dekat Putri Chandrawathi yang berada saat kejadian penembakan Brigadir J.

Nama asisten istri Ferdy Sambo Putri Candrawathi, Susi tiba-tiba akan menjadi sosok penting dalam tragedi di rumah Magelang dalam kasus Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Sosok Susi ini merupakan saksi kunci selain Om Kuat yang tahu soal dugaan pelecehan seksual Putri Candrawathi.

Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian Djajadi menjelaskan, pihaknya akan mengkonfrontasi keterangan Putri Candrawathi dengan lima saksi.

Menurut Andi, konfrontasi terhadap Putri Candrawathi dengan para saksi dan tersangka lain itu berkaitan dengan peristiwa di Magelang, Jawa Tengah.

Baca Juga: Mengungkap Sosok Susi, Orang yang Berada Bersama Putri Chandrawathi dan Om Kuat, Ternyata Ia...

"Ini semua yang ada di Magelang," kata Brigjen Pol Andi Rian Djajadi.

Lebih lanjut Brigjen Pol Andi Rian Djajadi menjelaskan konfrontasi dilakukan setelah masing-masing tersangka diperiksa dan rekonstruksi dilaksanakan.

"Tidak ada masalah, kan pemeriksaan terhadap masing-masing sudah dilakukan, dan rekonstruksinya ada beberapa poin, tidak semuanya. Kalau konfrontasi itu ada beberapa poin yang tidak sesuai, akan dikonfrontasi," kata Brigjen Pol Andi Rian Djajadi.

Karena pertimbangan kondisi kesehatan, pemeriksaan selama 12 jam akhirnya dihentikan sementara.

Kuasa hukum menyebut dalam pemeriksaan Putri Candrawathi tetap konsisten mengaku sebagai korban kekerasan seksual.

Mulai dari peristiwa di Magelang hingga di Rumah Dinas sudah disampaikan kepada penyidik.

Menanggapi hal ini, Ahli hukum tata negara Refly Harun mengatakan berdasarkan pengakuan Putri Candrawathi, maka sudah terbukti berita bohong yang dilakukan Ferdy Sambo.

"Jadi paling tidak menurut pengakuan Putri ini sudah terbukti berita bohongnya bahwa Putri disuruh mengaku itu (pelecehan) terjadi di Duren Tiga, bukan di Magelang," kata Refly Harun.

Meski begitu, Refly Harun masih meragukan kebenaran terjadinya pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J kepada istri Ferdy Sambo itu.

"Namun memang pertanyaannya adalah apakah di Magelang itu memang ada kasus pelecehan. This is the question (Ini adalah pertanyaan). Karena didasarkan pada pengakuan Putri sendiri, kemudian Kuat Ma'ruf dan Susi. Nah Susi ini tidak pernah dimunculkan ke publik," tuturnya.

"Jadi asisten rumah tangga yang bernama Susi yang konon juga mengetahui ini. Jadi yang mengetahui ini cuma tiga saja. Susi, Kuat Ma'ruf, dan Putri Candrawathi yang selain Brigadir J yang sudah meninggal dan tentu kita tidak bisa meminta keterangan darinya," sambungnya.

Lebih lanjut Refly katakan saat ini masyarakat sudah tidak lagi percaya dengan adanya narasi pelecehan seksual di kasus Brigadir J.

Ia mengatakan, yang paling penting dari motif pembunuhan yang dilakukan Ferdy Sambo adalah nama baik Brigadir J.

"Seandainya dia (Brigadir J) pelaku pelecehan, maka namanya menjadi buruk. Kalau seandainya ada affair (perselingkuhan) di antara mereka, beda lagi," ucapnya.

Refly Harun melihat, aneh apabila Brigadir J ingin melecehkan Putri Candrawathi.

Ia menilai, hal itu kurang bisa diterima oleh logika.

"Kecuali sebaliknya ya, atau tiba-tiba ada semacam little bit affair (sedikit perselingkuhan) di antara keduanya, tentu atas inisiatif yang katakanlah dari atasan. Karena kalau inisiatifnya dari orang seperti Brigadir J agak aneh juga sesungguhnya," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, motif pembunuhan Brigadir J versi Ferdy Sambo marah dan emosi setelah mendapat laporan dari istrinya, Putri Candrawathi.

Berdasarkan keterangan Fredy Sambo, Putri Candrawathi mengaku mengalami tindakan yang melukai martabat keluarga dari Brigadir J di Magelang.

Baca Juga: Ketahuan! Om Kuat Gendong Putri Candrawathi saat Tidur di Sofa, Brigadir J Disebut Melihat Semua

Dan nama Susi pun disebut ada bersama rombongan Putri Candrawathi di Magelang.

Ha tersebut diketahui saat Deolipa Yumara saat masih menjadi pengacara Bharada E membongkar Kronologi peristiwa di Magelang.

Ia diduga kuat membuat Ferdy Sambo murka kepada Brigadir J.

Kronologi di Magelang dijelaskan Deolipa Yumara berdasarkan keterangan atau sudut padang dari kliennya, Bharada E.

Awalnya, pada 6 Juli 2022, Irjen Ferdy Sambo bersama istrinya Putri Candrawathi, merayakan ulangtahun pernikahan di Magelang.

Acara tersebut berlangsung mulai pukul 22.00 WIB sampai pukul 01.00 WIB dinihari 7 Juli 2022.

Mereka pun mengaku menikmati acara dengan santai.

Namun, kabar yang berhembus, kata Deolipa, usai acara itu, Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi sudah mulai bertengkar.

Lantas pada 7 Juli 2022 pagi sekitar pukul 08.00 WIB, Ferdy Sambo sudah berangkat ke Jakarta untuk menjalani aktivitas bekerja.

Namun istri Irjen Ferdy Sambo Putri Candrawathi bersama Bharada Richard Eliezer, Brigadir Yosua, dan Brigadir Ricky, masih berada di Magelang.

Bersama mereka juga ada Susi, seorang pekerja rumah tangga, Kuwat sopir pribadi, dan seorang anak Ferdy Sambo dengan Putri Candrawathi.

Pada hari yang sama, Bharada E dan Brigadir Ricky (Bripka RR) mendapatkan tugas untuk mengantarkan makanan ke anak komandannya yang sekolah Taruna Magelang.

Sementara Putri Chandrawati di rumah bersama Kuwat, Susi dan Brigadir J.

Beberapa saat kemudian Putri Candrawathi tampak menangis menghubungi ponsel Bharada E, di situ Putri menanyakan keberadaan Bripka Ricky.

Yumara mengatakan bahwa pada 7 Juli 2022 sore Bharada E dan Bripka RR diperintahkan membawa makanan untuk anak Ferdy Sambo di sekolah Taruna Nusantara.

Pada saat itulah Bharada E alias Richard Eliezer ditelepon oleh Putri Candrawathi sambil menangis.

“Sekitar jam 5 atau 6 sore, antara itu, ditelponlah oleh bu Putri, bu Putri bilang ‘Richard itu Riki (Brigadir RR) di mana tolong kemari,’ sembari nangis-nangis," ucapnya.

"Putri yang telepon, Richard kemudian ngasih handphone ini ke Riki, diterimalah oleh Riki, kemudian Riki buru-buru sama Richard pulang,” ujar Deolipa Yumara.

Buru-buru pulang ke kediaman Putri Candrawathi berada, Bharada E dan Bripka RR langsung menuju lantai dua tempat istri Ferdy Sambo berada.

Namun, saat akan menemui Putri Cadrawathi keduanya dihalangi oleh ajudan pribadi keluarga Ferdy Sambo.

“Ada yang namanya Kuat (KM), kemudian 'udah Richard jangan ikut campur' tapi Yoshua (Brigadir J) ada di bawah,

Karena Richard ini gak mau ikut campur, makanya dia pergi ke bawah,” kata Deolipa Yumara.

Saat ditanyakan langsung kepada Bharada E, Deolipa Yumara mengatakan bahwa kliennya tidak tahu alasan KM marah-marah.

Bharada E pun kembali ke bawah dan bertemu dengan Brigadir J untuk selanjutnya mengobrol singkat.

“Di bawah saya ketemu Yoshua, tapi gak tau masalahnya apa, tapi Kuat (KM) marah-marah,” kata Deolipa Yumara menuturkan keterangan Bharada E.

Menurut Deolipa dari pengakuan Bharada E, pada saat Putri menangis, hanya ada Susi, Kuwat, dan Brigadir J atau Yosua yang menemaninya.

Lantas pasa Jumat 8 Juli 2022 pagi rombongan Putri Candrawathi pulang dari Magelang ke Jakarta dengan dua mobil.

Brigadir J yang biasa menjadi sopir Putri Candrawathi kali ini pisah mobil.

Putri Candrawathi kali ini berada satu mobil dengan Kuat Maruf, Bharada E dan ART bernama Susi.

Sedangkan Brigadir J bersama Bripka Ricky Rizal ada di mobil yang lain.

Hingga akhirnya mereka dari Magelang kembali ke Jakarta, dan peristiwa pembunuhan yang menewaskan Brigadir J terjadi.

Menurut laporan, Brigadir J dieksekusi di Rumah Dinas Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga.***

Editor: Bustamil Arifin

Tags

Terkini

Terpopuler