Krisis Parah! 4 Fakta Garuda Indonesia dan 11 Maskapai yang Sudah Bangkrut

30 Oktober 2021, 17:30 WIB
Krisis Parah! 4 Fakta Garuda Indonesia dan 11 Maskapai yang Sudah Bangkrut. /Tangkap layar instagram @petergontha/

Pedoman Tangerang - Sektor industri penerbangan saat ini tengah tertekan akibat pandemi. Tidak ada rute penerbangan, tapi operasional harus terus berjalan.

Keadaan ini mengakibatkan buruknya PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA). Perseroan terancam pailit dikarenakan krisis keuangan.

Jika Garuda Indonesia sampai bangkrut, hal ini akan menambah jumlah daftar maskapai penerbangan Indonesia yang bangkrut terbih dahulu.

Berikut adalah fakta yang dirangkum Pedomantangerang.com mengenai 4 fakta Garuda Indonesia hingga 11 maskapai penerbangan RI yang sudah bangkrut.

Baca Juga: Politisi Partai Demokrat Yan Harahap: Garuda Indonesia akan Dijual Mengikuti Indosat Saat PDIP Berkuasa

1. Restrukturisasi Solusi Hutang

Restrukturisasi utang melalui skema Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) untuk utang jatuh tempo sebesar Rp70 triliun dari total Rp140 triliun pun menjadi pilihan utama.

Irfan Setiaputra selaku Direktur Utama Garuda Indonesia mengatakan, di tengah tekanan kinerja usaha yang dihadapi seluruh pelaku industri penerbangan, langkah restrukturisasi menjadi opsi tepat dan relevan dalam menunjang upaya pemulihan kinerja perusahaan.

Pada Kamis, 28 Oktober 2021, kemarin, Irfan mengatakan, "Langkah restrukturisasi tersebut yang saat ini terus kami perkuat melalui sinergitas BUMN salah satunya bersma Pertamina."

2. Rugi Rp13,1 Triliun

Diketahui jika Garuda Indonesia pernah mencatatkan kerugian pada Semester I-2021 sebesar USD904,9 juta atau setara Rp13,1 triliun (kurs Rp 14.400 per USD).

Selain itu, Kementerian BUMN memastikan Garuda Indonesia tidak menerima suntikan dana berupa penyertaan modal negara (PMN) untuk menyelamatkan kinerja keuangannya.

3. Sangat bergantung pada Pertamina

Dahlan menyampaikan, bisnis Garuda Indonesia bergantung pada PT Pertamina (Persero).

Dahlan mengatakan, "Maka nyawa Garuda Indonesia sebenarnya ada di tangan Pertamina, bukan di perusahaan penyewa pesawat di Amerika atau Eropa."

Dahlan melihat perkara lain bila Garuda dipailitkan. Pasalnya, selama ini Pertamina terus-menerus mengirim bahan bakar kepada Garuda. Transaksi ini membuat perusahaan negara di sektor energi itu mencatat kerugian.

Dahlan melanjutkan, "Betapa ruginya Pertamina di transaksinya dengan Garuda atau Pertamina menjual bahan bakar ke Garuda dengan harga lebih mahal, memasukkan risiko ke dalam harga? Tentu hanya Pertamina dan Garuda yang tahu."

4. Pelita Air Service Gantikan Garuda

Restrukturisasi dan negosiasi diperkirakan menjadi penentu nasib Garuda. Kartika Wirjoatmodjo selaku Wakil Menteri BUMN II menyebutkan, kepailitan Garuda Indonesia akan dilakukan bila restrukturisasi tak berjalan mulus alias gagal. Bahkan, pemegang saham memberikan opsi Pelita Air Service (PAS) sebagai penggantinya.

Pada, Rabu, 27 Oktober 2021, kemarin, Kartika mengatakan, "Kita tetap mengupayakan restrukturisasi Garuda sebagai upaya utama. Pelita (kami) jadikan cadangan."

Baca Juga: Keseriusan Sri Mulyani Menyelamatkan Garuda Dipertanyakan DPR

Daftar Maskapai Penerbangan yang Bangkrut

Jika Garuda Indonesia akan dipailitkan, maka emiten pelat merah ini akan melengkapi daftar maskapai penerbangan nasional yang bangkrut akibat permasalahan keuangan.

Diantara beberapa maskapai yang sudah bangkrut antara lain adalah :

- PT Merpati Nusantara Airlines

- Bouraq Indonesia Airlines

- Sempati Air

- Star Air

- Linus Airways

- Adam Air

- Awair

- Indonesia Airlines

- Mandala Airlines

- Jatayu Airlines

- Batavia Air.***

Editor: Bustamil Arifin

Tags

Terkini

Terpopuler