Network
Pedoman Tangerang - Keputusan Rusia yang kontroversial sebelumnya melakukan invasi terhadap Ukraina, sekarang memutuskan keluar dari perjanjian yang memfasilitasi ekspor gandum dari Ukraina.
Keputusan ini diambil Rusia ketika jembatan yang menghubungkan dengan Semenanjung Krimea di hancurkan oleh pihak Ukraina.
Dilansir dari media lokal france24.com, pada Selasa 18 Juli 2023, menyatakan bahwa beberapa bulan terakhir Moskow mengeluhkan perjanjian gandung dengan Ukraina. Hal tersebut diperparah sebab adanya penyerangan ke Jembatan Krimea.
Baca Juga: Bansos 750 Ribu Turun di Kota Ini? Cek Informasi Selengkapnya di sini
Kemudia pembatalan perjanjian gandum ini akan membuat kelangkaan pangan yang terjadi disekitar negara Ukraina dan Rusia semakin rentan.
Dmitry Peskov selaku juru bicara Kremlin mengatakan bahwa perjanjian gandum telah berakhir. Begitu juga Rusia tidak bisa memenuhi kesepakatan antara Ukraina berdasarkan diskusi yang telah dilaksanakan sebelumnya.
Baca Juga: Kenapa Malam 1 Suro Dianggap Sakral? Ternyata Ini Alasan dan Penyebabnya
Dengan adanya pembatalan Rusia tersebut, Volodymyr Zelensky selaku Presiden Ukraina menyatakan bahwa Ukraina siap jika harus mengekspor gandum melalui Laut Hitam, meskipun Rusia telah membatalkan perjanjian kedua negara tersebut.
"Kami tak akan gentar. Kami sudah dihubungi oleh perusahaan-perusahaan milik kapal negara tetangga kami. Mereka mengucapkan siap kalau harus melanjutkan pengiriman terkait gandum ini," tutur Zelensky. Sedangkan dari data JCC, negara tetangga Ukraina yaitu negara Turki dan Tiongkok lah yang bergantung kepada gandum.
