Network
Pedoman Tangerang - Rusia dihadapkan dengan pemberontakan di tengah invasinya ke Ukraina setelah tentara bayaran Wagner Group menyerbu markas militer Negeri Beruang Merah di Rostov pada Sabtu 24 Juni 2023 lalu.
Lalu, apa itu Grup Wagner yang berbalik menyerang Rusia?
Melansir berita AFP, di persimpangan utama di pusat kota itu, terlihat sebuah mobil lapis baja dengan senapan mesin dan sekitar selusin pria berseragam militer dengan ban lengan berwarna perak yang biasa dikenakan pasukan Wagner.
Para jurnalis di kota tersebut melaporkan kendaraan lapis baja pengangkut tentara dan tank-tank tempur juga ditempatkan di bagian lain dari pusat kota, termasuk di luar sebuah toko mainan dan sebuah tempat sirkus.
Kepala Wagner Yevgeny Prigozhin mengatakan pasukannya saat ini telah menguasai pusat komando militer utama Rusia untuk operasi Ukraina serta sebuah pangkalan udara di kota itu. Dia bersumpah untuk menggulingkan para pemimpin militer utama Moskow.
Yevgeny mengatakan bahwa dirinya telah memerintahkan sekitar 25.000 pejuang Wagner untuk mencapai tujuan itu.
Baca Juga: 4 Rekomendasi Hotel Murah di Bantul, Yogyakarta Harga Terjangkau dan Memiliki View Indah
Melansir Live Mint Wagner adalah pendukung pasukan separatis pro Rusia di Ukraina timur.
Kala itu, organisasi ini disebut sebagai kelompok rahasia yang sebagian besar beroperasi di Afrika dan Timur Tengah.
Kelompok ini diperkirakan memiliki sekitar 5.000 pejuang dari resimen elit dan pasukan khusus Rusia.
Sejak itu, Wagner kian berkembang. Bahkan, pada Januari 2023, Kementerian Pertahanan Inggris menginformasikan bahwa Grup Wagner memiliki 50.000 pejuang di Ukraina.
Organisasi ini disebut memulai rekrutmen besar-besaran pada 2022, lantaran Rusia kesulitan menemukan orang untuk tentara reguler. Meski tentara bayaran ilegal di Rusia, Grup Wagner telah terdaftar sebagai perusahaan pada 2022 dan memiliki markas baru di St Petersburg.
Baca Juga: Segera Cek Bansos BPNT 2023 Cair Juni Ini, Cek Penerima dan Besarannya di sini
Putin Marah Atas Penghianatan Tentara Wagner
Sementara itu Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato terkait pemberontakan bersenjata kelompok tentara bayaran Wagner dengan Yevgeny Prigozhin sebagai pemimpinnya. Putin menyebut aksi pemberontakan Wagner telah 'menusuk rakyat Rusia dari belakang'.
Putin mencap tindakan Prigozhin dan Wagner sebagai pengkhianatan.
"Rusia akan mempertahankan diri dan menolak langkah ini. Kami berjuang untuk kehidupan dan keamanan warga negara kami dan integritas teritorial kami," kata Putin.
"Di hadapan mereka yang bertempur di garis depan, ini adalah tusukan di belakang pasukan dan rakyat Rusia," ujarnya lagi.
"Di hadapan mereka yang bertempur di garis depan, ini adalah tusukan di belakang pasukan dan rakyat Rusia," ujarnya lagi.
Putin berjanji akan memberantas habis pihak-pihak yang melakukan pemberontakan dan mengatakan bahwa hal tersebut untuk membela rakyat dan tanah Rusia.
"Mereka yang memberontak telah mengkhianati Rusia dan saya mendesak siapa pun yang terlibat di dalamnya untuk menghentikan segala jenis partisipasi dalam konflik bersenjata," kata Putin, dikutip dari Independent, Senin 26 Juni 2023.
"Orang-orang ini akan diadili atas nama rakyat kita," ujarnya lagi
Untuk mendapatkan informasi ter-uptodate dari Pedoman Tangerang silahkan klik "Google News".***
