Ikuti Elon Musk, Mark Zuckerberg Ingin Akun Centang Biru Berbayar

- 3 Maret 2023, 10:30 WIB
Ilustrasi Facebook, Instagram, dan media sosial. CEO Meta Mark Zuckerberg meluncurkan layanan berlangganan berbayar.
Ilustrasi Facebook, Instagram, dan media sosial. CEO Meta Mark Zuckerberg meluncurkan layanan berlangganan berbayar. /Pixabay/BiljaST

Pedoman Tangerang - Kini, Meta mencoba tiru langkah Twitter dengan meminta akun centang biru membayar.

Meta sedang dalam proses menguji US$11,99 per bulan atau sekitar Rp182 ribu via web hingga US$14,99 atau Rp227 ribu via seluler dengan sejumlah tambahan manfaat.

Keuntungan akun centang biru ini adalah untuk peningkatan visibilitas, perlindungan terhadap peniruan identitas, dukungan pelanggan prioritas.

"Selamat pagi! Pengumuman produk baru: minggu ini kami memulai menguji Meta Verified - layanan berlangganan yang bisa memverifikasi akun Anda seperti KTP resmi, dapat lencana biru, mendapatkan perlindungan ekstra dari peniruan yang mengklaim sebagai Anda, dan dapat akses langsung ke ke dukungan pelanggan," tulis Mark Zuckerberg, CEO Meta dalam IG Story-nya, Minggu (19/2).

Fitur tersebut sedang diuji di Australia dan Selandia Baru dan akan "segera" tiba di lebih banyak negara lainnya.

"Fitur baru ini adalah tentang meningkatkan keaslian dan keamanan di seluruh layanan kami," imbuhnya.

Melansir dari laman The Verge, Anda butuh beberapa syarat buat bisa mendaftar di program Meta Verified. Yakni, berusia minimal 18 tahun, dan mengirimkan KTP yang sesuai dengan nama dan foto yang Anda miliki di Facebook atau Instagram.

Sementara itu, produk ini sudah dilaksanakan oleh platform Twitter terlebih dahulu. Elon Musk menawarkan Twitter Blue version seharga US$8 per bulan. 

Sebelumnya Musk lebih dulu mengumumkan rencana hangusnya centang biru terverifikasi gratisan versi lama, kemudian dirinya mencanangkan ide untuk mengaktifkan akun centang biru berbayar. Centang biru Twitter ini juga memberi sejumlah manfaat, seperti unggah video lebih panjang.

Produk baru Meta pun terdengar sangat mirip dengan Twitter Blue. Namun, Meta menyebut layanannya ini tidak akan membuat perubahan apa pun pada akun yang sudah lebih dulu diverifikasi yang menggunakan persyaratan perusahaan sebelumnya, termasuk popularitas dan keaslian.

Selain itu, pengguna yang mendaftar ke layanan ini akan mendapatkan stiker eksklusif untuk Stories dan Reels, dan juga akan menerima 100 bintang gratis per bulan, atau mata uang digital yang dapat Anda gunakan untuk memberi tip kepada pembuat konten di Facebook.

Meta mencatat bahwa perusahaan belum dapat mengajukan lencana Meta Verified. Anda pun tidak dapat mengubah nama profil, nama pengguna, tanggal lahir, atau foto profil Anda tanpa melalui proses verifikasi lagi.

"Jangka panjang, kami ingin membuat penawaran langganan yang bermanfaat bagi semua orang, termasuk kreator, bisnis, dan komunitas kami secara luas," ujar Meta dalam postingannya.

"Sebagai bagian dari visi ini, kami mengembangkan arti dari lencana terverifikasi sehingga kami dapat memperluas akses ke verifikasi dan lebih banyak orang dapat mempercayai bahwa akun yang berinteraksi dengan mereka adalah asli," lanjutnya.

Baru-baru ini, harga dari layanan yang diluncurkan di Australia dan Selandia itu mencapai Au$19,99 jika berlangganan via web dan Au$24,99 di seluler, serta NZ$23,99 di web dan NZ$29,99 via seluler.

Salah satu cara untuk mengimbangi komisi yang diambil Apple dan Google untuk pembelian dalam aplikasi adalah biaya yang lebih tinggi di iOS dan Android.

Rumor tentang layanan ini pertama kali muncul awal bulan ini ketika sebuah laporan dari TechCrunch membagikan referensi ke verifikasi berbayar di kode sumber Instagram.

Konsultan media sosial Matt Navarra kemudian mengunggah hal yang tampaknya merupakan halaman dukungan untuk verifikasi berbayar di Instagram versi Australia atau Selandia Baru.***

Editor: R. Adi Surya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah