Presiden Jokowi Nekat Datang ke Medan Perang Ukraina di Kyiv, Denny Darko Lakukan Terawangan!

- 1 Juli 2022, 09:30 WIB
Pertemuan Jokowi dengan Volodymir Zelenskyy
Pertemuan Jokowi dengan Volodymir Zelenskyy /Instaram @jokowi/

Pedoman Tangerang – Akhir-akhir ini ramai kabar perihal Presiden Jokowi yang mendatangi Medan Perang Ukraina di Kyiv dalam misi perdamaian, Denny Darko pun angkat bicara perihal penerawangan berita tersebut melalui kartu tarot miliknya.

Ahli tarot Denny Darko mengunggah sebuah video di akun YouTube milik pribadinya, yang membahas terkait kedatangan Presiden Jokowi ke medan perang Ukraina dengan misi perdamaian yang dibawa oleh beliau.

Denny mengungkapkan pendapatnya, bahwa saat ini pada perang berkepanjangan yang belum ada tanda-tanda perdamaian, Presiden Jokowi yang nekat datang ke pusat medan peperangan dapat menjadikan beliau pemicu gencatan senjata di antara kedua negara tersebut nantinya.

Baca Juga: Artis Cantik Marshanda Dikabarkan Hilang di Los Angeles AS, Benarkah Sahabatnya Meminta Bantuan Jokowi?

“Ini adalah satu hal yang sudah direncanakan, bahkan mungkin ini adalah satu hal yang memang sudah akan terjadi saat Pak Jokowi kemarin nekat masih mengundang Rusia dan Ukraina saat mempersiapkan G20. Yang mana sudah diwanti-wanti oleh pemerintah Amerika Serikat dan Australia jika sampai mengundang Rusia, Maka dilegasi mereka mengancam tidak akan mau hadir.” Pungkas Denny.

Namun sepertinya bukanlah Indonesia jika tidak menunjukan independensinya dan tetap melakukan hal yang tidak pernah diduga dengan tetap mengundang Presiden Rusia dan Ukraina.

Hal ini menjadikan Pak Jokowi Presiden pertama di Asia yang mengunjungi Rusia dan Ukraina di tengah konflik yang saat ini terjadi. Denny Darko meyakini bahwa Presiden Jokowi adalah satu-satunya Presiden Asia yang datang kesana dengan membawa misi perdamaian.

“Tapi saya yakin mungkin ini akan jadi satu-satunya untuk selama-lamanya Presiden Asia yang akan datang kesana, kecuali jika nanti India akan mengirimkannya juga ya, tapi saya pikir sangat kecil kemungkinannya.” Ujar Denny.

Kedatangan Presiden Jokowi ke medan perang ini dikawal oleh 39 pasukan Paspampres (Pasukan Pengamanan Presiden) yang akan menyertai beliau.

Paspampres ini dibagi menjadi 3 grup. Grup pertama terdiri dari 10 prajurit yang akan datang terlebih dahulu untuk mengecek detail keamanan yang ada disana. Kemudian, grup kedua terdiri dari 19 prajurit yang akan mengawal Presiden Jokowi secara pribadi.

Lalu, grup ketiga terdiri dari 10 prajurit yang akan bertindak sebagai tim penyelamat. Yang akan siap sedia untuk skenario terburuk sekalipun menyelamatkan dan menjaga keselamatan Presiden Jokowi.

Meskipun yang dilakukan Presiden Jokowi adalah kunjungan kerja, tetapi ini adalah kunjungan kerja yang dilakukan di masa yang sulit.

Hal ini menunjukan keseriusan beliau untuk menghadapi apapun yang terjadi tanpa memandang enteng yang sedang dialami dua negara tersebut.

Kejadian seperti ini bukan menjadi hal yang pertama kali untuk Presiden Jokowi. Beliau pernah melakukan ini saat Afghanistan memiliki konflik. Mungkin hal ini sudah direncanakan dan beliau akan berperan penting dalam proses gencatan senjata yang akan terjadi.

Mengapa gencatan? Mengapa bukan perdamaian?

Denny Darko mengatakan bahwa Presiden Jokowi sudah memilih memberikan kontribusinya secara aktif. Adapun dengan adanya kejadian ini, kita juga bisa menunjukan bahwa Indonesia memiliki kedaulatan dan tidak tunduk kepada negara lain.

“Presiden Jokowi memilih memberikan kontribusi secara aktif tidak dengan pasif. Konflik ini sudah mulai mengakibatkan pangan yang mulai menyebar ke seluruh dunia.

Dan untuk itu seharusnya kita bangga karena Presiden Jokowi ini menjadi wakil dari Bangsa Indonesia. Mewakili 270 juta lebih penduduknya untuk membawa misi menuju ke perdamaian, untuk meminta mereka bisa melakukan gencatan senjata.

Dan dengan ini kita juga bisa menunjukan bahwa Indonesia memiliki kedaulatan dan tidak tunduk kepada negara-negara yang adidaya. Seperti negara lain yang memang memiliki hutang atau ketergantungan terhadap negara yang menginduki mereka.” Ujar Denny Darko.

Hal ini akan menunjukan kedaulatan Indonesia, bahwa bangsa kita tidak disetir oleh blok manapun dan masih sejalan dengan cita-cita Presiden Soekarno, dimana Indon sebagai negara non blok berperan aktif dalam mewujudkan perdamaian dunia.

”Mengapa bukan perdamaian? Karena Indonesia juga tahu diri. Mereka tidak punya kompetensi untuk ikut di dalam konflik yang terjadi antara Rusia dan juga Ukraina. Dan ini juga yang menjadi penghormatan dari kedua negara ini tadi” Ujar Denny lagi.

“Bahwa Indonesia disini tadi fokus kepada perdamaian dunia, kepada gencatan senjata, mengurangi korban perang yang tidak berguna. Bahwa konflik di antara mereka berdua diserahkan kembali kepada orang-orang yang berseteru ini tadi. Dan Indonesia tidak memihak siapapun.” Ujar Denny Darko.

Denny juga menjelaskan lewat kartu tarot miliknya, bahwa apa yang akan dibawa adalah misi perdamaian dunia agar terjadi gencatan senjata terlebih dahulu, kemudian mereka bisa menyelesaikan semua ini di atas meja perundingan.***

Editor: Muhammad Alfin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x