Network
Pedoman Tangerang - Ukraina dikabarkan oleh media barat telah berhasil sekitar 12 jenderal Rusia.
Selain berhasil mengusir tentara Rusia dari ibu kota Kiev, Ukraina juga berhasil menahan laju invasi Rusia di bagian Timur dan Selatan Ukraina.
Presiden Ukraina, Zelensky, menolak seluruh proposal damai yang ditawarkan oleh Rusia dengan persyaratan Ukraina mengakui atas wilayah yang disukai oleh Rusia.
Baca Juga: Waspadalah Jika Kamu Memiliki Tanda-tanda Ini! Bisa Jadi Terkena Kanker
Zelensky dengan optimis yakin bahwa setelah dua bulan berhasil menggagalkan serangan kilat 'blitzkrieg' tentara Rusia, Militer Ukraina secara aktif melakukan serangan balik dan pengembangan kawasan yang Anda Rusia.
di Ukraina ini diduga kuat oleh Rusia karena adanya bantuan informasi, dana dan senjata yang dihimpun dari AS dan NATO.
Sebelumnya, Sekretaris Kementerian Luar Negeri British, Liz Truss, menyebutkan bahwa negaranya akan meningkatkan produksi senjata berat, tank serta pesawat untuk Ukraina.
Baca Juga: Hal Yang Perlu Diperhatikan Saat Mengonsumsi Lemon, Bisa Merusak Gigi! Berikut penjelasannya
Selain itu, beberapa waktu lalu, Presiden Amerika, Biden, telah meminta kongres untuk menyetujui bantuan untuk Ukraina.
Bantuan yang diberikan salah satunya adalah dana sebesar $33 miliar.
Tidak hanya itu, Jerman juga diketahui mengirimkan bantuan beberapa tank anti pesawat tempur ke Ukraina.
Biden mengklaim bahwa ia dan NATO bukan menyerang Rusia, melainkan membantu Ukraina untuk bertahan.
Baca Juga: Zelensky Kepada Eropa Timur: Jika Ukraina Kalah, 'Mereka' Akan Lanjut Invasi Negara Lain
“Kami tidak menyerang Rusia, kami hanya membantu Ukraina untuk bertahan melawan agresi militer yang dilakukan Rusia,” ucap Biden dikutip Pedoman Tangerang dari New York Times pada Jumat, 6 Mei 2022.
Pemerintah AS juga berkelit jika mereka 'bermain' di Ukraina. betapa pentingnya keuletan bangsa Ukraina dalam menghadapi Rusia-lah yang mampu mempertahankan kepemilikan mereka negaranya.
Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, Menteri Barat mengenai potensi perang dunia ketiga.
Sementara itu, Maria Zakharova, Juru Bicara Menteri Luar Negeri Rusia menuduh bahwa Barat adalah otak dibalik penyerangan Ukraina di wilayah Rusia.
“Mereka (Barat) secara terbuka menelepon Kiev untuk menyerang Rusia dengan senjata yang dikirim oleh NATO dan negara lainnya,” ucap Zakharova.***
