Sadis! Ini Fakta Mengerikan 'The Wagner' yang Disewa Vladimir Putin Demi Bunuh Presiden Ukraina

- 1 Maret 2022, 17:30 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin.
Presiden Rusia Vladimir Putin. /Foto: Financial Times

Pedoman Tangerang - Vladimir Putin semakin menggebu-gebu dengan arogansinya menginvasi Ukraina. Ia dikabarkan sampai menyewa 400 tentara bayaran dari Afrika dengan perintah membunuh Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

Berdasarkan pemberitaan dari DailyMail pada Selasa 1 Maret 2022, milisi swasta yang digambarkan media Barat sebagai 'tentara bayaran haus darah' itu disewa Vladimir Putin dari oligarki yang membawahi kelompok bernama Wagner Group.

Fakta tentang The Wagner ini pun terungkap, yakni dikenal sebagai kelompok dengan serangkaian pemerkosaan, perampokan, pembunuhan, dan dugaan kejahatan perang.

The Wagner diduga kuat memiliki daftar sasaran 23 tokoh kunci termasuk duo petunju Ukraina, The Klitschko Brothers. Mereka adalan pasukan yang dianggap para ahli militer sebagai pendukung yang disewa Putin, meskipun Kremlin berulang kali membantahnya.

Baca Juga: Penuh Kearifan Lokal, Berikut adalah Film Horor yang Mirip dengan KKN di Desa Penari

Diberitakan juga melalui sumber militer bahwa pasukan 'haus darah' itu terlibat dalam pemasokan senjata, personel operasi khusus yang berpengalaman, dan pelatihan militer untuk milisi pro-Rusia di Ukraina Timur.

Beberapa pasukan ditempatkan di perbatasan Ukraina setelah pelatihan di pangkalan yang dijalankan GRU, unit intelijen militer Kremlin di dekat kota Krasnodar, Rusia selatan sebagaimana diungkap sumber Reuters.

Tentara brutal sewaan ini diduga dijalankan oleh oligarki Yevgeny Prigozhin, sekutu dekat Presiden Rusia saat ini yang dijuluki Putin's Chef.

Mereka diterbangkan lima minggu lalu dari Afrika usai ditawari sejumlah uang untuk misi invasi tersebut. Demikian menurut laporan The Times.

Baca Juga: Perempuan-Perempuan di Kehidupan Vladimir Putin: Punya Mantan Istri Pramugari hingga Pesenam Ritmik Rusia

Saat ini, mereka hanya tinggal menunggu instruksi dari Kremlin untuk menyergap target.

Kremlin sendiri membantah memiliki hubungan dengan The Wagner dan menyebut Prigozhin hanya menyediakan layanan katering bagi pemerintah Rusia.

Lalu, bagaimana fakta tentang pasukan mengerikan The Wagner tersebut?

The Wagner tercatat pernah terlibat dalam pertempuran di seluruh Afrika, termasuk Suriah, Libya, Mozambik dan Republik Afrika Tengah.

Pengamat politik mencatat korelasi erat antara tindakan The Wagner dan tujuan kebijakan Kremlin.

Baca Juga: Amalkan 4 Amalan Ini! Insya Allah Jadi Penerang di Alam Kubur dan Dijauhkan dari Siksa Api Neraka

Pada 2019, seorang pria berhasil merekam penyiksaan dan pemenggalan kepala seorang tahanan Suriah yang diketahui bernama Stanislav D. Ia adalah tentara yang dipekerjakan The Wagner untuk membantu menopang diktator yang didukung Kremlin, Bashar Al Assad.

Korban diidentifikasi surat kabar independen Rusia Novaya Gazeta sebagai Mohammed Taha Ismail al-Abdullah, warga negara Suriah yang dituduh meninggalkan unit tentara yang setia kepada Assad.

Dalam video tersebut, tampak seorang pria terbaring di tanah dan dikelilingi sekelompok pria berpakaian kamuflase.

Kelompok tersebut mematahkan kaki korban dengan palu godam sebelum memenggal kepalanya, lalu memotong lengan bagian bawahnya.

Baca Juga: Mengenal Tank Tempur Rusia T-14 Armata yang Digunakan Vadlimir Putin Untuk Kepung Ukraina

Mereka kemudian menggantung mayat pria tersebut dan membakar tubuhnya. Di Libya, BBC memperoleh tablet Samsung milik pejuang Wagner yang mengungkapkan bahwa kelompok tersebut telah meninggalkan ranjau tak bertanda di wilayah sipil yang merupakan kejahatan perang.

Penyelidikan juga menemukan 'daftar belanja' senjata dan peralatan militer, termasuk empat tank, ratusan senapan Kalashnikov, dan sistem radar canggih.

Seorang analis militer mengatakan beberapa peralatan hanya bisa datang dari Kremlin.

Baca Juga: Rusia Gigit Jari! Menkeu Ukraina Justru Umumkan Kabar Baik: Semua Warga Dapat Gaji dan Tunjangan

Fakta mengerikan lain juga terungkap ketika salah satu mantan anggota The Wagner secara blak-blakan mengakui telah membunuh tahanan karena 'tidak ada yang mau makan'.

Kemunculan The Wagner di Mali juga menjadi salah satu alasan yang diberikan Presiden Prancis Emmanuel Macron atas keputusannya untuk menarik 2.400 tentara dari negara tersebut setelah ikut memerangi para jihadis.

Macron menduga tentara bayaran telah mencapai kesepakatan dengan junta yang berkuasa di Mali.

 

Co-Writer: Maya Novalia Pulungan

Editor: Muhammad Alfin

Editor: Muhammad Alfin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah