Pedoman Tangerang - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memperingatkan bahwa serangan lain kelompok militan ISIS sangat mungkin terjadi setelah pasukan AS mulai meninggalkan bandara Kabul beberapa waktu lalu.
Saat Washington mendekati hari-hari terakhir keterlibatannya di Afghanistan, mereka mengungkapkan telah membunuh dua gerilyawan kelompok militan yang merencanakan serangan di Afghanistan menyusul bom bunuh diri di Bandara Kabul, Kamis lalu.
Pejabat Amerika juga memperingatkan risiko tinggi serangan tambahan oleh kelompok tersebut ketika pasukan AS mengakhiri misi mereka Selasa besok yang sudah ditetapkan Biden.
Biden mengatakan situasi di lapangan tetap "sangat berbahaya" dan komandan militernya telah mengatakan bahwa serangan sangat mungkin terjadi dalam 24 hingga 36 jam ke depan.
Baca Juga: Taliban Siksa dan Bantai Etnik Minoritas Hazara dalam Perjalanan ke Kabul
Baca Juga: Jusuf Kalla: Afganistan di Bawah Taliban Akan Alami Tranformasi Besar
Biden bersumpah untuk memburu para pelaku. Dia mengatakan pemogokan hari Jumat bukanlah yang terakhir.
"Kami akan terus memburu siapa pun yang terlibat dalam serangan keji itu dan membuat mereka membayar," katanya dikutip dari Reuters, Minggu 30 Agustus 2021.
Taliban mengutuk serangan pesawat tak berawak AS semalam, yang terjadi di Provinsi Nangarhar, wilayah timur yang berbatasan dengan Pakistan.