Sinopsis 'Poor Things' Film, Emma Stone Raih Penghargaan Piala Oscar Kedua Kalinya

12 Maret 2024, 17:05 WIB
Emma Stone. /REUTERS/Danny Moloshok

Pedoman Tangerang - Sinopsis 'Poor Things' Film, Emma Stone Raih Penghargaan Piala Oscar Kedua Kalinya.

Emma Stone sekali lagi memenangkan Piala Oscar kategori Best Actress dalam Academy Awards ke-96, kali ini melalui penampilannya dalam film "Poor Things" pada tahun 2024.

Ini merupakan kemenangan kedua bagi Emma Stone dalam kategori yang sama, setelah sebelumnya meraih Piala Oscar untuk perannya dalam film "La La Land" (2016). Selain memenangkan Best Actress, "Poor Things" juga menerima 11 nominasi dalam ajang penghargaan tahun ini.

Film tersebut juga masuk nominasi untuk kategori Best Picture, Best Director, dan Best Supporting Actor. Namun, film ini berada di urutan kedua setelah film "Oppenheimer" yang berhasil mendapatkan 12 nominasi.

"Poor Things" pertama kali dirilis melalui Venice Film Festival pada 1 September 2023, di mana film ini memenangkan penghargaan Golden Lion. Film ini disutradarai oleh Yorgos Lanthimos dengan cerita yang ditulis oleh Tony McNamara.

Emma Stone yang berperan sebagai Belle dalam film "Poor Things" ANTARA

Alur film "Poor Things" diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Alasdair Gray yang diterbitkan pada tahun 1992. Film ini mengambil latar pada era Victoria London yang dipenuhi dengan perkembangan ilmiah, termasuk dalam bidang kedokteran.

Sinopsis Film Poor Things

Kisahnya berpusat pada seorang mahasiswa kedokteran bernama Max McCandles yang bekerja sebagai asisten dokter bedah Godwin Baxter. Godwin adalah seorang ahli bedah eksentrik yang terlibat dalam sebuah eksperimen gila.

Godwin telah melakukan operasi pada seorang wanita hamil yang mencoba bunuh diri dengan melompat dari atas jembatan, dan kondisi wanita tersebut sangat memprihatinkan.

Metamorfosa Jiwa

Kisah ini berpusat pada Godwin, seorang ilmuwan kontroversial yang terobsesi dengan penjelajahan batas-batas manusia. Obsesinya membawanya pada eksperimen terlarang: mencangkokkan otak janin ke dalam tubuh wanita dewasa. Wanita itu, yang kemudian dikenal sebagai Bella Baxter, terlahir kembali dengan jiwa baru, terperangkap dalam fisik yang jauh lebih tua.

Bella, dengan fisik wanita dewasa namun jiwa anak kecil, menjalani kehidupan yang penuh kebingungan. Ia belajar dan berkembang dengan pesat, namun selalu terbelenggu oleh keterbatasan mentalnya. Di tengah kekacauan itu, Max, sahabat Godwin, menemukan cinta dalam diri Bella. Max menerima Bella apa adanya, tanpa mempedulikan kekurangannya.

Kisah cinta mereka diwarnai berbagai rintangan, termasuk ambisi Godwin yang tak terpuaskan. Godwin, terobsesi dengan hasil eksperimennya, terus memanipulasi Bella dan berusaha mengendalikan hidupnya. Di sisi lain, Bella, yang jiwanya mulai berkembang pesat, mendambakan kebebasan dan ingin menjelajahi dunia luar.

Perjalanan Bella membawanya pada pelarian dramatis bersama Duncan Wedderburn, seorang pengacara yang pernah membantu Godwin. Bersama Duncan, Bella memulai babak baru dalam hidupnya, penuh dengan petualangan dan penemuan diri.

Sementara itu, Godwin, yang tak henti-hentinya mencari Bella, melanjutkan eksperimennya dengan subjek baru: Felicity, seorang perempuan muda yang penuh ambisi. Nasib Felicity pun terikat dalam jaring eksperimen berbahaya Godwin, Mengantarkannya pada metamorfosa jiwa yang tak terduga.

Kisah ini bukan hanya tentang cinta dan ambisi, tapi juga tentang batas-batas etika dan moral dalam dunia sains. Eksperimen Godwin menantang norma dan membuka pertanyaan tentang identitas, kesadaran, dan makna hidup. Di tengah pergolakan itu, Bella dan Felicity harus menemukan jalan mereka sendiri, mendefinisikan diri mereka di luar bayang-bayang eksperimen yang mengubah hidup mereka selamanya.

Kepergian Bella meninggalkan lubang besar di hati Godwin, namun tak menghentikan obsesinya. Eksperimennya berlanjut dengan subjek baru, Felicity, seorang gadis yang terjebak dalam cengkeraman ambisi.

Di bawah perlindungan Duncan, Bella memulai perjalanannya menuju Lisbon. Di atas kapal pesiar, ia bertemu Martha dan Harry, dua jiwa yang membuka gerbang pengetahuan baru baginya. Bella menyelami dunia filsafat, memperluas cakrawala pemikirannya.

Setiap pelabuhan membawa pengalaman baru. Di Alexandria, Bella tersentuh oleh penderitaan rakyat miskin, merasakan ketidakadilan yang menggerogoti dunia. Rasa kecewa dan kegelisahan mulai menggerogoti hatinya.

Perjalanannya berlanjut ke Marseille dan Paris, di mana Bella terjerumus ke dalam realitas kelam dunia prostitusi. Di bawah pengawasan Madame Swiney, ia bekerja di rumah bordil, dikelilingi oleh para pelacur yang bernasib sama.

Toinette, salah satu pelacur, menjadi sahabatnya. Ia memperkenalkan Bella pada paham sosialisme, membuka matanya terhadap ideologi baru yang menantang norma dan struktur sosial. Wawasan Bella semakin berkembang, jiwanya terbebas dari belenggu ketidaktahuan.

Menginginkan Kembalinya Bella

Suatu hari, Godwin berharap Bella bisa kembali ke rumahnya, jadi ia meminta Max untuk mencarinya.

Setelah Max melacak Duncan, Bella ditemukan dan diajak pulang ke London. Di kota asalnya, Bella bersiap untuk menikah dengan Max, di tengah rencana yang sudah disusun bersama Godwin.

Namun, rencana tersebut mendapat tantangan dari Duncan dan Jenderal Alfie Blessington. Alfie mengklaim telah menikahi Victoria, tubuh yang digunakan Bella untuk "hidup" saat ini, dan berencana untuk merebutnya kembali.

Bella bingung dengan situasi yang rumit ini, karena belum mengetahui bahwa tubuh yang ia tempati sekarang adalah tubuh ibu kandungnya sendiri. Hanya otak Bella yang ditanamkan ke dalam kepala ibunya. Dibayangi rasa penasaran akan masa lalunya, Bella memutuskan meninggalkan Max dan tinggal bersama Alfie.

Setelah tinggal bersama Alfie, Bella akhirnya mengetahui bahwa ibunya meninggal karena depresi dan sering menjadi korban kekerasan dari pria tersebut. Pertanyaannya, apakah yang akan terjadi selanjutnya pada Bella?

Baca Juga: LINK Nonton Dan Sinopsis Film Kung Fu Panda 4, Kualitas HD Bukan LK21 Dan Rebahin

Film ini tidak hanya dibintangi oleh Emma Stone, tetapi juga Mark Ruffalo, Willem Dafoe, Ramy Youssef, dan Vicki Pepperdine. Film "Poor Things" mendapat rating 8,2/10 di laman IMDb.

Baca Juga: Profil Karier Hingga Film Cillian Murphy, Peraih Aktor Terbaik Oscar 2024

Baca Juga: Link Nonton Oppenheimer: Film Peraih Oscar, Gratis Ada Di Sini Bukan Dutafilm atau LK21

Baca Juga: 5 Rekomendasi Resep Es Buah, Cocok Menemani Berbuka Puasa

Untuk mendapatkan Informasi Lainnya Dari Pedoman Tangerang kamu bisa klik Dibawah ini.***

 

Editor: Abdul Majid

Tags

Terkini

Terpopuler