Presiden Ukraina: Tidak Ada Maaf Bagi Rusia

8 Maret 2022, 17:00 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky /Instagram/zelenskyy_official/

Pedoman Tangerang - Serangan masif tentara Rusia yang membuat ratusan warga sipil kehilangan nyawa mereka secara tragis membuat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky murka.

Dalam pidatonya di Hari Pengampunan, hari keagamaan Gereja Ortodoks Timur, Zelensky mengatakan bahwa ia tak bisa memaafkan tindakan brutal dari Rusia.

"Kami tidak akan memaafkan, kami tidak akan melupakan, kami akan menghukum semua orang yang melakukan kekejaman dalam perang ini di tanah kami,” katanya.

Baca Juga: Biodata Lengkap Anya Taroreh, Pemeran Neza di Series My Nerd Girl

Ia mengatakan bahwa Ukraina telah diamuk oleh perang sehingga negeri tersebut hancur.

“Tidak akan ada tempat yang tenang di Bumi ini kecuali kuburan,” tambah Zelekskyy dalam pidatonya.

Zelenskyy juga mencela apa yang dia sebut sebagai "keheningan" pemerintah Barat yang gagal berbicara tentang invasi, yang sekarang telah memasuki hari kedua belas.

Ia menyayangkan pemerintah Barat terlalu berhati-hati terhadap Rusia sehingga banyak warga Ukraina yang menjadi korbannya.

Sedikitnya 364 warga sipil tewas dan 759 lainnya terluka di Ukraina sejak Rusia melancarkan perang pada 24 Februari, menurut angka PBB, dengan jumlah korban tewas yang sebenarnya dikhawatirkan akan lebih tinggi.

Baca Juga: Protes Invasi Rusia ke Ukraina, Samsung Hentikan Ekspor Ponsel ke Rusia

Meski gempuran tentara Rusia begitu masif, Zelensky mengatakan bahwa mereka tidak akan pernah menyerah.

Ukraina bertekad untuk mempertahankan kemerdekaannya dari tekanan pihak asing manapun.

Kengerian perang juga terjadi di beberapa kota di Ukraina, Walikota Irpin, sebuah kota kecil di luar ibu kota Kyiv, menggambarkan melihat dua orang dewasa dan dua anak tewas di depan matanya ketika sebuah peluru menghantam mereka.

Baca Juga: Ibu Negara Ukraina Frustasi Soal Ancaman Nuklir dari Ukraina

"Itu adalah kelancangan. Mereka adalah monster. Irpin sedang berperang, Irpin belum menyerah,” kata Oleksandr Markushyn di Telegram, menambahkan bahwa sebagian kota itu ada di tangan Rusia.***

Editor: R. Adi Surya

Tags

Terkini

Terpopuler