Network
Pedoman Tangerang - Nama Komisioner KPK Lili Pintauli Siregar belakangan ramai diperbincangkan terkait kasus suap Walikota Tanjungbalai M Syahrial. Lili disebut-sebut menjalin komunikasi dengan Syahrial pada pertengahan 2020 lalu.
Komunikasi dari kedua belah pihak terlihat akrab. Lili, misalnya, memanggil Syahrial dengan sapaan "Dik", sebutan singkat "adik", soal perkembangan penyelidikan kasus korupsi jual-beli jabatan di Tanjungbalai. Lili saat itu mengonfirmasi kasus Syahrial lewat aplikasi pesan WhatsApp.
Berlanjut pada Desember 2020, keduanya kembali menjalin komunikasi. Lili mendapatkan ucapan terima kasih dari Syahrial karena telah membantunya memenangkan Pilkada Tanjungbalai. Tidak disinggung bantuan seperti apa yang dimaksud Syahrial.
Baca Juga: Bantah Ada OTT KPK di Pandeglang: DPKPP Jangan Terprovokasi Kabar Hoaks
Lili kemudian membalas sanjungan itu dengan emoticon ibu jari pada aplikasi WhatsApp. Pesan terakhir dari Lili inilah yang kemudian diduga dimanfaatkan oleh Syahrial untuk keluar dari jerat KPK. Syahrial diduga menunjukkan pesan Lili itu kepada para Kepala Dinas di Tanjungbalai agar mau berpatungan menyogok penyidik KPK, Stefanus Robin Pattuju.
Percakapan yang mengesankan kedekatan itu sontak menimbulkan kecurigaan publik, adakah peran Lili Pintauli terhadap upaya penghentian kasus ini?
Akhir April lalu Lili sebenarnya sudah membantah bahwa dirinya menjalin komunikasi dengan Syahrial, termasuk dugaan dirinya membantu penanganan perkara korupsi pria 32 tahun itu.
Baca Juga: Politikus Nasdem Minta Publik Sudahi Polemik Penonaktifan 75 Pegawai KPK
Namun, belakangan Ketua KPK Firli Bahuri seketika dikabarkan berupaya memperoleh Berita Acara Pemeriksaan (BAP) saksi kasus dugaan suap Wali Kota Tanjungbalai, M. Syahrial yang menyeret nama Lili. Firli disebut ingin 'mengunci' Lili dalam kasus ini.
