Hentikan Membungkus Makanan Panas dengan Plastik, dr Zaidul Akbar: Picu Penyakit Mematikan Ini!

- 20 Juli 2022, 09:30 WIB
Hentikan Membungkus Makanan Panas dengan Plastik, dr Zaidul Akbar: Picu Penyakit Mematikan Ini!
Hentikan Membungkus Makanan Panas dengan Plastik, dr Zaidul Akbar: Picu Penyakit Mematikan Ini! /YouTube

Pedoman Tangerang - Hentikan membungkus makanan panas dengan plastik karena picu penyakit mematikan kata dr Zaidul Akbar.

Dokter penulis buku JSR itu mengingat jika ingin tubuh sehat beralih ke hal lain dalam membungkus makanan.

Selain masalah konsumsi, cara membungkus juga menjadi perhatian jika kondisi makanan masih panas.

Penyakit mematikan yang satu ini bisa tumbuh pada tubuh kita akibat sering makan makanan yang panas.

Baca Juga: Ingin Sembuh dari Kanker Serviks, Cukup Gunakan Resep Herbal Ini Kata dr Zaidul Akbar

Melansir kanal YouTube Bisikan.com dr Zaidul Akbar menjelaskan bahaya jika membungkus makanan panas dengan plastik.

Dokter Zaidul Akbar mengungkapkan jika kantong plastik dibuat dari campuran bahan-bahan sintetik.

Bahan tersebut akan sangat berbahaya jika menempel pada makanan kata dr. Zaidul Akbar.

Baca Juga: Cukup Rebus Satu Daun Ini! Penyakit Darah Tinggi, Asam Urat, Hingga Kanker Minggat Kata dr Zaidul Akbar

Namun dr. Zaidul Akbar mengatakan, masih banyak orang yang terbiasa membungkus makanan dengan kantong plastik, terutama makanan panas.

Dokter Zaidul Akbar memberikan contoh ketika membeli bakso dibungkus dengan plastik.

"Beli bakso dibungkus menggunakan plastik, bisa picu kanker," ucap dr. Zaidul.

Hawa panas yang menguap pada bakso dapat membuat zat kimia pada kantong plastik bereaksi sedemikian rupa.

Alhasil, zat kimia ini akan menempel erat pada bakso dan bisa memicu timbulnya sel kanker.

Dokter Zaidul Akbar menyarankan agar setiap membeli makanan panas membawa wadah sendiri.

"Ya, kalian tinggal membawa wadah sendiri agar terhindar dari penyakit mematikan (kanker)," ujar dr Zaidul Akbar.***

Editor: Bustamil Arifin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah